Koran Mandala -Kepala SMAN 1 Bandung, Tuti Kurniawati, menanggapi putusan PTUN Bandung yang memenangkan Perkumpulan Lyceum Kristen soal lahan sekolah.
Putusan PTUN Bandung tertuang dalam perkara nomor 164/G/2024/PTUN.Bdg, dibacakan pada 17 April 2025.
PTUN memutuskan membatalkan sertifikat hak pakai atas nama Kemendikbud dan memerintahkan penerbitan baru atas nama penggugat.
Duh! PTUN Menangkan Lyceum Kristen, Sertifikat Lahan SMAN 1 Bandung Dibatalkan
Tuti menyatakan pihak sekolah menyerahkan langkah hukum selanjutnya kepada tim biro hukum, termasuk rencana pengajuan banding.
“Tim biro hukum sedang mempersiapkan langkah konkret. Pada waktunya akan disampaikan kepada kami,” ujar Tuti, Jumat 18 April 2025.
Kuasa hukum penggugat, Hendri, mengaku belum membaca isi putusan karena sedang libur dan belum membuka sistem ecourt.
“Saya belum bisa menanggapi karena belum baca putusan. Solusi terbaik tetap mencari jalan tengah atau damai,” katanya.
PTUN juga menolak seluruh eksepsi dari tergugat, yakni BPN Kota Bandung dan Disdik Jawa Barat sebagai tergugat intervensi.
Putusan tersebut mewajibkan pencabutan sertifikat hak pakai dan pemrosesan hak guna bangunan atas nama penggugat.
Sekilas Tentang Lyceum Kristen
Lyceum Kristen merupakan lembaga pendidikan yang lahir dari semangat misi keagamaan dan intelektual Kristen, khususnya yang berkembang pesat pada masa kolonial dan pascakolonial di berbagai belahan dunia. Berakar dari tradisi humaniora Yunani Kuno, nama “Lyceum” sendiri mengacu pada sekolah yang didirikan oleh filsuf Aristoteles di Athena, tetapi dalam konteks Kristen, institusi ini berkembang sebagai sekolah menengah dan tinggi yang mengintegrasikan pendidikan umum dengan nilai-nilai spiritual Kristiani.
Konsep “Lyceum” sebagai pusat pembelajaran diperkenalkan kembali dalam konteks Barat oleh para humanis Renaisans dan kaum Protestan reformis pada abad ke-16 dan 17. Saat Kekristenan mulai berperan aktif dalam pendidikan formal, khususnya melalui gereja-gereja Protestan dan Katolik, banyak Lyceum Kristen didirikan sebagai tempat pendidikan menengah yang menekankan disiplin, pengajaran moral, dan pembentukan karakter Kristiani.
1 Komentar
Walah eleh …