Koran Mandala -Dua pelajar SMP di Kabupaten Purwakarta, masing-masing berinisial ALF (kelas IX) dan RAW (kelas VII), resmi dikeluarkan dari sekolah setelah diduga terlibat dalam kasus penganiayaan terhadap seorang kakek bernama Suyono (69), yang merupakan kakek kandung dari ALF.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta, Purwanto, membenarkan keputusan tersebut. Ia mengatakan, kedua siswa telah berulang kali mendapat teguran dari pihak sekolah atas perilaku menyimpang mereka sebelum akhirnya kasus kekerasan ini mencuat.
“Ini kasus yang sangat memprihatinkan. Seorang anak kelas VII dan kelas IX tega melakukan tindakan yang di luar nalar. Kami sudah dalami kasusnya. ALF diketahui tidak memiliki ibu dan ayahnya sudah berpisah. Ia diasuh oleh kakek dan neneknya,” kata Purwanto saat ditemui di kantornya, Selasa (29/4/2025).
Persebaya Menghadapi Arema Berakhir Imbang, Persib Hanya Butuh 2 Point Untuk Juara
Menurut Purwanto, pihak sekolah telah berusaha maksimal membina kedua siswa dengan menerapkan berbagai aturan kedisiplinan, seperti larangan membawa sepeda motor, pulang larut malam, hingga pembatasan penggunaan ponsel. Namun, upaya tersebut tidak cukup jika tidak didukung oleh keluarga dan lingkungan sekitar.
“Sekolah tidak bisa berdiri sendiri dalam mendidik. Kami butuh peran aktif orang tua dan masyarakat. Jika tidak ada dukungan dari rumah, pendidikan jadi sia-sia,” ujarnya.
Purwanto menegaskan, meskipun kedua siswa tersebut dikeluarkan dari sekolah, pihaknya tetap akan berupaya mengarahkan mereka untuk tetap mendapatkan hak pendidikan melalui jalur alternatif.
“Kami akan mengembalikan mereka ke orang tuanya. Pendidikan tetap hak mereka, tetapi pola seperti ini tidak bisa dibiarkan berlanjut,” tambahnya.
Kasus penganiayaan ini menjadi perhatian publik setelah diketahui bahwa korban, Suyono, menderita luka tusuk serius dan kini dalam kondisi kritis di RSUD Bayu Asih, Purwakarta. Dugaan sementara, aksi kekerasan itu dilakukan karena pelaku merasa kesal sering dimarahi oleh korban.
Kepolisian telah mengamankan ALF dan RAW tak lama setelah kejadian. Saat ini, keduanya masih menjalani pemeriksaan sebagai anak yang berhadapan dengan hukum.***