“Provinsi akan koordinasi dengan BPOM untuk pembinaan, sosialisasi, cara memilih bahan baku, cara mengolah dan sebagainya. Ini lintas dinas,” ucapnya.
Selain itu, kata Rachmat, penindakan terhadap kasus itu melibatkan lintas instansi. Apalagi, penjual jajanan sekolah jarang mempunyai rumah produksi yang sesuai standar.
“Memang pengolahan makanan itu ya berat juga di sisi produksinya. Sementara usaha mikro itu mana ada yang punya rumah produksi,” bebernya.
Baca Juga: Babak Baru Mafia Beras, Buwas: Ganti Karung
Diwartakan sebelumnya, Kepala Dinkes Kesehatan (Dinkes) Jawa Barat, Vini Adiani Dewi menilai saat ini yang paling penting dari kejadian itu, yakni penguatan Unit Kesehatan Sekolah (UKS) dan kantin sehat.
Penguatan akan dilakukan melalui rapat koordinasi untuk mengevaluasi pelaksanaan kegiatan. Selain itu, pihaknya tetap mengutamakan keselamatan pengolahan makanan yang sempat tertunda, karena fokus menangani pandemi Covid-19.
“Insyaallah kalau enggak Jumat pekan depan kita akan mengadakan rapat koordinasi terkait dengan penguatan peran UKS. Setiap sekolah dikuatkan kembali fungsi UKS itu sebagai salah satunya prinsip adalah harus ada kantin sehat,” tutur Vini pada Rabu 4 Oktober 2023.(zad/fam)