KORANMANDALA.COM – Pakar psikolog forensik, Reza Indragiri mengaku bahwa dirinya mendapatkan uang tutup mulut seusai menjadi saksi dalam kasus Kopi Sianida yang menewaskan Wayan Mirna Salihin pada 2016.
Diketahui, sosok yang memberikan sejumlah uang kepada Reza Indrigari yaitu Edi Darmawan yang merupakan ayah Mirna.
Bahkan Edi juga membenarkan bahwa ia yang memberinya uang sebesar Rp3 juta kepada Reza.
Edi berdalih uang tersebut bukan bermaksud untuk menyogok, melainkan diberikan untuk ongkos pulang Reza.
Baca Juga: Gibran Rakabuming Belum Mengiyakan Tawaran Jadi Tim Pemenangan Nasional Ganjar Presiden: Nanti Saya…
Mendapatkan uang yang diberikan Edi secara diam-diam, Reza menyebut bahwa ia langsung menghubungi beberapa rekannya setelah melihat uang ditasnya.
Teman yang dihubungi oleh Reza yaitu Laode Muhammad Syarif, salah satu komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang menjabat di periode 2015 – 2019.
“Setelah saya dikasih uang itu, saya menelepon kolega saya dari salah satu lembaga negara juga. Teringat oleh saya senior sekolah saya dulu yaitu Pak Laode, komisioner KPK,” kata Reza dikutip dari akun TikTok @niknik2705.
Baca Juga: Kenali Penyebab dan Cara Mengatasi Penyakit Sinusitis, dr Saddam Ismail: Pakai Uap Air Panas
Reza menjelaskan bahwa Laode Muhammad Syarif memberikan sejumlah nasihat pada dirinya.
Reza diminta untuk bertindak aman dan memastikan keadaan ruangan tempat tas berisi uang dalam keadaan steril.
“Komisioner KPK, mengatakan ini masalah serius. Pastikan kamu berperilaku aman dalam artian tidak bongkar segala macam, pastikan ruangannya steril, saya akan kirim petugas,” ujar Reza.
Baca Juga: Heboh! Magang di Kemenkeu Ternyata Tidak Dibayar, Anak Buah Sri Mulyani Beri Penjelasan
Sebelumnya, Reza juga sempat menghubungi rekan-rekan yang lainnya, namun mereka mengungkapkan bahwa sikapnya dianggap terlalu berlebihan.
“Saya telepon saya minta pandangannya, saya minta rekomendasi dia. Tapi ujung pembicaraan, ternyata simpulannya adalah saya dinilai berlebihan, sikap saya dinilai berlebihan, kekhawatiran yang tidak profesional,” ujar Reza. (sap/sap)