KORANMANDALA.COM – Terjadinya kasus penganiayaan berujung kematian yang dugaannya dilakukan Gregorius Ronald Tannur, memang menghebohkan.
Korban penganiayaan putera anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) berstatus janda muda yang kabarnya, merupakan kekasih terduga pelaku, Dini Sera Afrianti (DSA).
Kepolisian yang bergerak cepat, berhasil meringkus dan menetapkan Gregorius Ronald Tannur sebagai tersangka utama kasus tersebut.
Ada ceita cukup menyedihkan di balik tewasnya janda satu anak asal Sukabumi tersebut. Yaitu, tentang putera semata wayangnya yang kini berusia 12 tahun.
BACA JUGA: Korban Pembunuhan Anak Legislator Tidak Pernah Pulang Selama 12 Tahun? Ini Kata Kerabatnya
Berdasarkan instastory akun Instagram @fikaaa.rs, yang dikutip KoranMandala.com, Selasa 10 Oktober 2023, terungkap, semasa hidupnya, DSA belum pernah menemui puteranya tersebut.
Unggahan akun itu pun menampilkan beberapa foto yang menggambarkan momen keluarga dan kerabat DSA menziarahi makan wanita nahas tersebut.
Dalam ungggahan akun itu, ada foto yang memperlihatkan seorang bocah berada tepat di depan makam DSA. Konon, bocah itu adalah putera DSA.
BACA JUGA: Korban Pembunuhan oleh Anak DPR: Keluarga Tampik Isu Mendiang Jarang Pulang
Akun yang ternyata milik kerabat DSA itu pun menyampaikan kesedihannya karena bocah itu belum sempat bertemu mendiang DSA.
“Sabar ya bageur (anak baik.RED), kasian anak teh blm pernah ketemu langsung ms mama nya dari bayi tiba2 ditinggal duluan,” tulis akun tersebut.
Pada sisi lain, akun itu pun merespon kepenasaran dan pertanyaan publik tentang mendiang DSA yang konon tidak pernah bertemu puteranya selama belasan tahun.
BACA JUGA: Anak Legislator Jadi Tersangka Pembunuhan, Hotman Paris: Hukumannya Harus Lebih Berat!
“Kami punya kisah dan alasan. Keluarga tetap berhubungan baik dengan almh, selama almh tinggal di surabaya dan tetap ingat anak dan keluarganya,” tulis akun itu.
Tulisan lainnya, pemilik akun itu pun meminta doa dan dukungan publik agar keluarganya tabah. Selain itu, juga berharap kasus kematian tersebut ditangani pihak kepolisian secara adil, profesional, dan transparan. (osa/win)