KORANMANDALA.COM – Ada banyak motif yang bertebaran di dalam kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang,, termasuk masalah ekonomi, perselisihan, dan masalah terkait yayasan.
Namun, banyak sumber informasi berasal dari kuasa hukum Danu, Ahmad Taufan, dan sumber-sumber istimewa yang tidak dapat diungkapkan.
Menurut penuturan Danu, pada tanggal 17 Agustus 2021, beberapa jam sebelum pembunuhan terjadi, ia menghadiri acara liwetan bersama Yoris, Yanti, anak, dan mertua korban.
Baca Juga : Titik Terang Kasus Subang: Mengingat Yayasan Bina Nusantara yang Dikelola Yosef, Tuti dan Amel
Namun, sebelumnya, ia berbicara dengan Yosef, yang tampaknya memintanya untuk membantu dalam hal tertentu di lokasi kejadian nanti.
Setelah acara liwetan, Danu menghabiskan waktu bermain game di warnet.
Ketika Danu pulang untuk mengambil motornya, ia bertemu dengan Yosef di dekat warung dan mendengar keluhan Yosef tentang permasalahan uang yang berhubungan dengan yayasan.
Baca Juga : Dugaan Yayasan Pendidikan Jadi Motif Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Polisi: Kami Masih Dalami
“Dia (Yosef) merasa tersiksa dengan keputusan kedua korban yang mengekat masalah uang dari yayasan,” kata seorang YouTuber yang mengikuti Kasus Subang, Anjas Asmara dalam videonya.
Yosef merasa ditinggalkan karena ia tidak lagi mendapatkan bagian dari yayasan tersebut sejak tahun 2018 atau 2019.
Danu juga mendengar bahwa Yoris, putra Yosef, mendapatkan gaji sekitar 10-15 juta per bulan, seperti yang diterima oleh Ibu Tuti dan Amel, yang membuat Yosef marah dan cemburu.
Baca Juga : Polisi Kantongi Satu Barang Bukti Baru dalam Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang
Yosef merasa keputusan Tuti dan Amel ini tidak adil, sebagai ketua Yayasan Bina Prestasi seharusnya ia mendapat bagian paling besar.
Yosef dan Mimin Bertengkar
Selain masalah uang yayasan, diduga hubungan Yosef dan istri keduanya tidak harmonis karena terlilit hutang ratusan juta.