Di lorong lantai tiga itulah keduanya bertemu dan terjadi adu mulut antara Samuel dan Vissi. Lantas, Samuel mengeluarkan mata pisau lipatnya dengan niatan untuk menakuti Vissi.
Akan tetapi, Vissi tidak merasa takut dengan mata pisau lipat yang dijulurkan oleh Samuel.
“Dia nantangin segala macam, orangnya terus ngedeketin terus berani, begitu saya tau dia berani, saya dorong (mata pisaunya),” ucapnya.
Baca Juga: Putusan MKMK Kata Denny Indrayana Harus sebelum 8 November, Alasannya Terkait Pergantian Gibran
Melihat keberaniannya Vissi, Samuel pun memasukkan kembali mata pisaunya. Sebab, dirinya memang tidak berniat melukai Vissi walaupun sudah membawa pisau lipat.
Karena tidak menemui titik temu, Vissi meminta Samuel agar menyelesaikan perselisihan itu di luar klinik. Saat berada di luar klinik, percekcokan keduanya kembali terjadi.
Ketika percekcokan berlangsung, Vissi tiba-tiba melayangkan bogem mentah ke bagian wajah Samuel hingga kacamatanya terlepas.
Baca Juga: Bulan Depan, Ada BLT El Nino Bagi 18,8 Juta KPM, Total Anggarannya Rp 7,5 Triliun
“(pukulan) pertama kena telinga, lalu daerah mata kiri, mata kanan, kepala lah semuanya. Random ke kepala bahkan sampai kacamata saya jatuh ke lantai dan dia remukin kacamatanya,” imbuh.
Samuel tidak tinggal diam, dia memutuskan untuk membalas pukulan Vissi dengan tangan kosong. Sedangkan, pisau lipat yang dibawa, dia masukkan ke dalam jaket yang dikenakan.
Samuel memastikan, tak ada penusukan yang dilakukan terhadap Vissi. Bahkan, ketika membalas pukulan Vissi, Samuel tidak benar-benar melakukannya dengan sekuat tenaga.