KORANMANDALA.COM – Nama Gischa Debora Aritonang saat ini menjadi pembicaraan panas di kalangan netizen Indonesia.
Sosok mahasiswi cantik yang diduga berusia 19 tahun ini, merupakan terduga pelaku penipuan tiket konser Coldplay 2023 dengan total kerugian capai Rp15 miliar.
Penipuan yang dilakukan Gischa, menyebabkan banyak penonton yang gagal masuk ke dalam Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) pada Rabu, 15 November 2023 lalu.
Kasus penipuan ini kini sudah masuk ke meja Polda Metro Jaya. Dikutip Koran Mandala dari PMJ News, polisi telah mencatat ada 400 kasus yang melaporkan aduan serupa.
Lantas bagaimana Gischa Debora Aritonang melancarkan aksinya? Simak di sini.
Modus Operandi Gischa
Kasus ini bermula dari kericuhan yang terjadi di depan pintu SGBK, banyak penonton protes tidak bisa masuk.
Konser bertajuk ‘Music of the Spheres World Tour’ diwarnai sebagian penonton yang kecewa karena tiket mereka sudah di-scan penonton lain.
“Beli tiket Coldplay barcode ke double-double, promotornya cuma bilang “ya gimana kak udah dipake”???? APA SOLUSINYA ???? Banyak yang tiket atas nama sendiri GAK BISA MASUK JUGA dibilang udah kepake,” ungkap akun X @farahfadhs.
“Yang bikin makin kocak, gw pegang 2 tiket, gw tanya dong itu pada ke scan jam berapa, MASA JAM KE SCAN-NYA ADA 4??? Berarti dah kepake 2x sebelum gw pake? ENGGAK MASUK AKAL,” lanjutnya dalam sebuah utas.
Baca Juga : Polisi Terima Laporan Penipuan 400 Tiket Konser Coldplay Jakarta 2023, Kerugian Ditaksir Capai Miliaran
Sudah bukan rahasia, konser-konser di Indonesia tidak lepas dari keberadaan calo. Para calo yang secara online atau berada di lokasi menjual tiket dengan harga yang sangat mahal.
Salah satunya adalah tiket kategori Festival yang dijual Rp7 juta hingga Rp8,5 juta, padahal harga resmi dari promotor adalah Rp3,5 juta.