KORANMANDALA.COM – Ketua Dewan Pers, Ninik Rahayu menyoroti perusahaan media yang membuat konten berita menggunakan Artificial Intelligence.
“Karya jurnalistik itu butuh konteks, butuh fakta, butuh informan ahli, butuh konfirmasi,” kata Ninik Rahayu dalam Diskusi Terbuka bertajuk ‘What’s Next After Publisher Rights: AI For Media’ yang dilihat secara virtual pada Jumat, 24 November 2023.
Ia mengatakan di zaman digital yang serba cepat, analisis informasi dan data saat ini tidak banyak dilakukan.
‘Kontennya Dangkal’
Banyak perusahaan media yang mengandalkan AI tanpa menyuguhkan fakta, data dan konfirmasi.
Ninik menilai jika begitu, AI jadi tidak memberikan kontribusi positif.
“Saya mendorong kawan-kawan untuk melakukan kajian terlebih dahulu jangan sampai konten-konten yang bersumber dari AI itu kontennya dangkal, tidak menghadirkan konteks, informasi yang akurat tidak terjadi,” imbuhnya. yang ditayangkan dalam YouTube AMSI Asosiasi Media Siber Indonesia.
Ia juga menyoroti masalah hukum terkait kemungkinan plagiarisme karena AI dapat menghasilkan konten yang mirip.
Ninik menekankan perlunya transparansi dalam mendeklarasikan sumber AI dalam berita, menegaskan bahwa kehadiran AI hanya sebagai alat bantu, sementara peranan jurnalistik manusia tetap harus dominan.
“Jadi saya pikir investasi terbaik saat ini hanya pada manusia bukan pada mesin,” pungkasnya. (rfa)