KORANMANDALA.COM – Sejumlah tokoh perempuan Jawa Barat lintas profesi, lintas etnis, dan juga multi partai bersepakat untuk membuat forum komunikasi yang diberi nama ‘Persatuan Perempuan Dewi Sartika’ (PPDS).
Forum ini diawali dari perlintasan ide perempuan-perempuan Jawa Barat yang memiliki kepedulian atas persoalan-persoalan perempuan yang hingga saat ini masih menjadi tantangan bersama.
“Kami para perempuan dengan profesi dan kiprahnya masing-masing yang selama ini tersebar di berbagai lembaga, merasa perlu untuk memberikan kontribusi dalam membantu pemerintah menuntaskan persoalan perempuan secara holistik,” kata Prof Dr. Apt. Keri Lestari. M.Si, ketua dari sebelas orang presidium.
Forum ini bertujuan untuk mempererat tali persaudaraan, meningkatkan komunikasi antara perempuan, dan menggalang dukungan dalam mewujudkan Jabar Anteng.
Baca Juga : Bey Machmudin Kukuhkan Forum Komunikasi Persatuan Perempuan Dewi Sartika di Gedung Sate
Mengapa Dewi Sartika?
Patrem Dewi Sartika merupakan wadah komunikasi dan silaturahmi yang didedikasikan untuk perempuan Jawa Barat.
“Kami menambahkan kata “Dewi Sartika” sebagai simbol tokoh pahlawan perempuan pendidik yang atikannya masih relevan hingga hari ini dapat menjadi nilai-nilai utama yang dianut oleh para perempuan tidak hanya di Jawa Barat tetapi juga di level nasional” ungkap Prof Keri dalam acara pengukuhan Forum Komunikasi Persatuan Perempuan Dewi Sartika yang diadakan di Aula Barat Gedung Sate pada Rabu, 20 Desember 2023.
Baca Juga : Bey Machmudin Kukuhkan Forum Komunikasi Persatuan Perempuan Dewi Sartika di Gedung Sate
Dalam spirit Dewi Sartika, seorang tokoh perempuan yang telah memberikan kontribusi besar, Patrem Dewi Sartika ingin melibatkan peran perempuan dalam menjaga keamanan, netralitas, dan ketenangan Jawa Barat.
Pemilihan nama ini terkait dengan cita-cita Dewi Sartika yang mengutamakan keterampilan dan pengetahuan bagi perempuan, sesuai dengan pernyataannya :
“Mun jadi awewe kudu miboga keterampilan, kudu sagala bisa, ambeh bisa hirup.”
Nama Dewi Sartika dianggap dapat menginspirasi perempuan untuk berperan aktif dan memberikan kontribusi konkret pada pemerintah dalam menyelesaikan masalah-masalah bangsa.
Dewi Sartika juga dianggap sebagai figur yang mewakili semangat kebhinekaan, kecerdasan, budi pekerti yang luhur, dan ketangguhan dalam membangun keluarga yang melahirkan generasi unggul.