JAKARTA, KORANMANDALA.COM
Pinjol atau pinjaman online menjadi dampak dari digitalisasi yang disampaikan Calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud MD dalam debat cawapres Jumat (22/12). Mahfud MD mengatakan digitalisasi tidak bisa ditolak. Namun dia menegaskan bahwa digitalisasi harus berhati-hati lantaran akan terjadi distrubsi.
Sebagai gambaran, Mahfud memberi contoh dampak dari digitalisasi, maraknya pinjol (pinjaman online) menjadi menyengsarakan masyarakat.
Pinjol atau pinjaman online menyeret masyarakat menjadi pengutang. Ada guru yang meminjam Rp500.000, tiba tiba hutangnya menjadi Rp240 juta karena bertambah bunganya.
BACA JUGA: Kena Mental Terlilit Pinjaman Online? Lakukan 5 Langkah Sederhana Ini Agar Bebas dari Pinjol
Mahfud prihatin lantaran ketika melaporkan ke OJK, mereka mengatakan tidak bisa menangani pinjol yang tidak terdaftar. “Saya akhirnya mengajak rapat pihak terkait. Dalam sehari, 144 orang di hari itu juga ditangkap,” ungkap Mahfud
Mahfud MD menyampaikan dampak digiltalisasi yang harus diwaspadai dalam debat cawapres, di JCC, Jakarta, Jumat (22/12/2023). “Kita tidak bisa menolaknya [digitalisasi]. Tapi harus berhati-hati karena terjadi disrupsi yang luar biasa dalam perkembangan digital ini,” ujarnya.
Dia mencontoh, distrubsi yang dimaksud merupakan fenomena pinjol. Pinjol kerap menipu konsumen karena konsumen sudah menyetujui persyaratan yang diberikan. Oleh sebab itu, pelaku pinjol kerap tidak bisa dihukum secara perdata meski bunganya tidak masuk akal.
Debat cawapres diikuti Muhaimin Iskandar dari paslon nomor urut 1, kemudian Gibran Rakabumi Raka dari Paslon nomor urut dua dan Mahfud MD dari paslon nomor urut 3.
Dalam debat tersebut, para cawapres saling bertanya satu sama lain. Ketiganya juga sempat memaparkan visi dan misi masing-masing. Dalam debat kali ini, Gibran Raka Bumi Raka yang awalnya diragukan bakal sulit mengikuti depat, faktanya dapat mengurai visi dan misi dengan jelkas dan luigas. Demikian pula saat menjawab pertanyaan, Gibran berhasil menjawab pertanyaan dari kedua rivalnya. ***