KORANMANDALA.COM – Penjabat atau Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin mengeluarkan instruksi khusus kepada seluruh rumah sakit di Jaba terkait kasus Demam Berdarah Dengue (DBD).
Bey mengeluarkan instruksi khusus, karena dalam beberapa bulan terakhir, kasus DBD di Jawa Barat mengalami peningkatan, yang di antaranya menyebabkan korban jiwab.
Bey mengharapkan seluruh rumah sakit di Jawa Barat siaga mengantisipasi peningkatan tersebut,
“Kami minta kepada seluruh rumah sakit agar siaga untuk antisipasi,” kata Bey dalam rilis dari Humas Pemprov Jabar yang diterima KoranMandala. Sabtu 2 Maret 2024.
“Untuk langkah preventifnya Dinkes dan Puskesmas saya minta terus lakukan edukasi ke masyarakat. Layanan kesehatannya juga agar bersiap siaga,” tambahnya.
Bey menjelaskan, kasus DBD di Jawa Barat hingga saat ini sudah mencapai 5.653 kasus.
Dari kasus yang menimpa warga Jawa Barat sebanyak itu, 41 di antara meninggal dunia.
“Sampai hari ini ada 5.653 kasus dengan 41 kasus meninggal dunia,” ucapnya.
Khusus kepada masyarakat, Bey meminta untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan agar tidak tertular DBD dari nyamuk yang bersarang di tempat yang kotor.
“Tentunya kita terus ingatkan kepada masyarakat untuk menjaga kebersihan,” ucap Bey.
Tertinggi
Sebelumnya, seperti dikutip dari laman Kemkes, di awal-awal tahun 2024 kasus DBD secara nasional dilaporkan meningkat.
Secara nasional, hingga 28 Februari 2024, kasusnya tercatat sebanyak 102.345 kasus.
Dari sebanyak itu, DBD telah merenggut nyawa sebanyak 879 orang.
Menurut sumber tadi, dibandingkan periode yang sama tahun 2023, kasus DBD meningkat 25%, sementara kematian akibat DBD meningkat 18%.
Sementara provinsi dengan jumlah kasus DBD terbesar sampai awal-awal 2024 adalah Jawa Barat.
Berikut ini urutan propinsi dengan kasus DBD di Indonesia, dari yang terbesar hingga terkecil.
-Jawa Barat: 24.567 kasus (24%);
-Jawa Timur: 20.123 kasus (20%);
-Jawa Tengah: 15.432 kasus (15%);
-Nusa Tenggara Timur: 8.976 kasus (9%);
Sumatera Utara: 7.845 kasus (8%). (ape) ***