KORANMANDALA.COM – Hingga kini kematian yang diduga akibat bunuh diri (burdir) yang dilakukan satu keluarga di Jakarta masih meninggalkan misteri. Berikut ini kronologinya.
Satu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan dua anak tewas dalam bunuh diri bersama dengan melompat dari lantai 22 Apartemen Teluk Intan di Penjaringan, Jakarta Utara pada Sabtu sore, 9 Maret 2024.
Keempatnya ditemukan dalam kondisi tangan saling terikat.
Kronologi
Kronologi kejadian yang dihimpun polisi mencatat bahwa kejadian pertama kali diketahui oleh saksi EF, yang mendengar suara benturan keras dan menemukan empat mayat di jalan.
Baca Juga : Diskar PB Kota Bandung Masih Lakukan Pencarian Santri yang Hanyut di Sungai Cikapundung
Berdasarkan rekaman CCTV, keluarga tersebut tiba di apartemen dengan mobil GranMax dan naik eskalator menuju lantai atas.
Mereka kemudian terlihat mencium kening satu sama lain di dalam lift sebelum naik ke tangga darurat menuju rooftop apartemen, di mana mereka jatuh bersamaan di depan lobi.
Identifikasi inafis polisi mengungkapkan bahwa keempat korban mengalami luka pecah di kepala bagian belakang dan patah tulang di sekujur tubuh.
Meskipun mereka dulunya adalah penghuni apartemen tersebut, mereka tidak tinggal di sana selama dua tahun terakhir.
“Di dalam lift ini sudah saya rekam, pihak EA ini mencium-cium kening dari AEL, CWA, dan JL. Setelah dicium-cium keningnya, pihak AEL termonitor mengumpulkan HP-HP para korban di tasnya, kemudian naik ke atas.”
“Kemudian pukul 16.05.45, keluar dari lift di tangga 21, berdasarkan pantauan CCTV, dan naik ke tangga daurat untuk naik ke rooftop apartemen. Kemudian (pukul) 16.13.21, para korban jatuh bersamaan di depan lobi.” kata Kapolsek Metro Penjaringan Kompol Agus Ady Wijaya.