KORANMANDALA.COM – Dalam sidang sengketa Pilpres hari ini, Ekonom senior Universitas Indonesia (UI) Faisal Basri menjadi ahli Kubu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.
Faisal antara lain menyoroti impor beras dan kaitannya dengan Pemilihan Presiden 2024.
“Produksi beras cuma turun 600 ribu-an ton, tapi seolah-olah kita mau kiamat, diimpor lah 3 juta ton beras,” kata Faisal saat memberikan keterangan dalam sidang di Gedung MK, Senin 1 April 2024.
Menurut Faisal, lazimnya jika impor masuk, harga beras turun. Kemudian spekulan tak berani menaikan harga, karena stok beras di Bulog melimpah. Tapi nyatanya, harga beras malah tetap tinggi, puncaknya bulan Januari.
Secara teoritis, kata Faisal, impor 3 juta ton beras itu tidak bisa menstabilkan harga.
Faisal menyatakan bahwa meskipun terjadi berbagai bencana, luas lahan panen tetap di atas 10 juta hektare dan produktivitas beras meningkat.
Dia menganggap impor beras sebesar 3 juta ton, meskipun ada penurunan produksi sekitar 600 ribu ton, sebagai langkah yang kontroversial.
Dia merasa bahwa impor tersebut mungkin akan digunakan untuk kepentingan politik hingga periode Pilpres kedua, yang menurutnya sudah berlebihan.
Sidang ini adalah sidang ketiga yang menghadirkan saksi dan ahli dari Anies-Muhaimin dan pihak yang mengajukan permohonan, sementara sidang ketiga Ganjar Pranowo-Mahfud Md sebagai pihak yang juga mengajukan permohonan akan digelar besok, 2 April 2024.- ***