KORANMANDALA.COM – Ketua IM57+ Institute, Praswad Nugraha, mendorong Sudirman Said dan tokoh-tokoh berintegritas lainnya untuk mendaftar sebagai calon pimpinan (capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Menurut Praswad, KPK membutuhkan pimpinan yang berintegritas, berani, dan memiliki penguasaan politik yang kuat.
Dia mencontohkan keberanian Sudirman Said yang tidak takut dicopot dari jabatan Menteri ESDM saat melawan Setya Novanto dalam skandal Papa Minta Saham, yang kemudian berujung pada penetapan Setnov sebagai tersangka oleh KPK.
“Kriteria seperti itu ada pada Sudirman Said. Kita ingat bagaimana beliau tak takut dicopot dari jabatannya untuk melawan Setya Novanto dalam skandal Papa Minta Saham. Tak berselang lama, KPK menetapkan Setnov jadi tersangka,” ujar Praswad dalam keterangan tertulis, Senin 15 Juli 2024.
BACA JUGA: Bagi-bagi 17 AKUN FF Gratis Masih Aktif 15 Juli 2024 No Hack Evo Gun, Akun Sultan FF Litomplo
Sokongan juga datang dari Feri Amsari. Pakar hukum tata negara itu juga mendukung Sudirman Said untuk membenahi KPK.
Feri menilai Sudirman Said memiliki kombinasi integritas dan keberanian yang diperlukan. Dia menambahkan, Sudirman Said telah membuktikan kemampuannya dalam berbagai tugas pembenahan institusi seperti Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), transformasi Pertamina, pendirian BRR Aceh-Nias, dan perbaikan Kementerian ESDM.
Menurut Feri, rekam jejak ini membuat masyarakat sipil melihat Sudirman sebagai figur yang tepat untuk memimpin KPK.
Feri juga menekankan bahwa pemerintahan baru yang akan dibentuk presiden terpilih, Prabowo Subianto, membutuhkan partner strategis untuk memperkuat tata kelola, mendorong pemerintahan yang bersih, dan memberantas korupsi, sesuai dengan janji kampanye Prabowo.
Sudirman Said merespons dorongan ini dengan berterima kasih kepada koalisi masyarakat sipil yang mendukungnya.
Setelah mempertimbangkan berbagai saran, Sudirman memutuskan untuk ikut dalam seleksi capim KPK sebagai bagian dari upaya membenahi tata kelola pemerintahan yang bersih.
Dia menegaskan bahwa langkah ini bukan untuk kepentingan pribadi, tetapi untuk memenuhi harapan publik.
Sudirman juga menekankan pentingnya komitmen dan integritas dalam mengelola KPK, terutama jika presiden terpilih, Prabowo Subianto, berkomitmen untuk memperbaiki tata kelola pemerintahan.
Seperti diketahui, pendaftaran seleksi capim KPK periode 2024-2029 dimulai dari 26 Juni 2024 hingga 15 Juli 2024.
Hingga Senin pagi 15 Juli 2024, sudah ada 210 peserta yang mendaftar sebagai capim KPK dan 142 orang sebagai dewan pengawas (dewas) KPK.
Pendaftar harus membuat akun di laman https://apel.setneg.go.id/. Setelah tahapan seleksi, 10 nama capim dan 10 nama calon dewas akan disampaikan kepada Presiden Joko Widodo untuk diteruskan ke DPR.- ***