KoranMandala.com -Setelah berbulan-bulan disandera oleh kelompok bersenjata di Papua, Philip Mehrtens, pilot Susi Air asal Selandia Baru, akhirnya berhasil dibebaskan.
Berita ini menjadi angin segar dan membawa kelegaan besar bagi keluarga Mehrtens, pemerintah Selandia Baru, dan masyarakat internasional yang telah mengikuti perkembangan kasus ini dengan penuh perhatian.
Insiden penyanderaan terjadi pada awal tahun ketika pesawat yang dikemudikan Philip Mehrtens mendarat di wilayah Nduga, Papua.
Baca Juga : All Eyes on Papua: Masyarakat Adat Melawan Perusakan Lingkungan dan Diskriminasi
Setelah pendaratan, kelompok bersenjata langsung mengambil alih dan menahan Mehrtens sebagai bagian dari tuntutan politik yang mereka ajukan.
Selama masa penyanderaan, berbagai upaya diplomasi dan negosiasi dilakukan oleh pemerintah Indonesia dan Selandia Baru, serta pihak-pihak terkait.
Proses negosiasi yang panjang dan rumit akhirnya mencapai titik terang dengan kebebasan Mehrtens.
Kabar pembebasan Mehrtens disambut dengan penuh rasa syukur oleh keluarganya di Selandia Baru.
Mereka menyampaikan kelegaan dan kebahagiaan mendalam setelah melalui masa-masa penuh ketidakpastian.
Pemerintah Selandia Baru juga menyampaikan apresiasi besar kepada pemerintah Indonesia yang terus berkomitmen dalam upaya pembebasan ini.
Proses pembebasan Philip Mehrtens diwarnai oleh berbagai tantangan, termasuk medan yang sulit dan kompleksitas negosiasi dengan kelompok bersenjata.