KoranMandala.com – Saat itu, hari yang cerah di bulan Agustus tahun 2019, sebuah insiden mengejutkan terjadi di Berlin, di dekat kantor Kanselir Angela Merkel dan Parlemen Jerman. Seorang mantan militan Chechnya, Zelimkhan Khangoshvili, dibunuh oleh pria Rusia yang menggunakan pistol Glock. Tiga peluru ditembakkan dari pistol itu.
Eksekutor berdarah dingin itu teridentifikasi sebagai pembunuh bayaran bernama Vadim Krasikov warga negara Rusia.
Setelah menembak, Vadim Krasikov, –yang merupakan anggota pasukan elit FSB Rusia– cepat-cepat mengganti pakaian, mencopot wig dan jenggotnya, serta membuang sepedanya ke sungai.
Krasikov, 58 tahun, yang dihukum seumur hidup pada 2021 di Jerman, telah mendapatkan hukuman yang paling berat untuk tindak pidana ini.
Waktu itu, hakim menganggap pembunuhan tersebut sebagai “terorisme negara,” menyimpulkan bahwa perintah itu kemungkinan besar datang langsung dari Presiden Rusia, Vladimir Putin.
Bukti menunjukkan bahwa Rusia terlibat, termasuk dokumen resmi dengan identitas palsu yang dimiliki Krasikov.
Khangoshvili, yang telah meminta suaka di Jerman setelah bertempur melawan Rusia di Chechnya, adalah target dari pembunuhan ini.
Hakim Jerman menyatakan bahwa tindakan tersebut bukanlah pembelaan diri, melainkan bentuk terorisme yang melibatkan negara, dengan dampak tragis pada keluarga korban.
Vadim yang terlibat dalam pembunuhan ini, kemudian menjadi pusat dari pertukaran tahanan besar antara AS dan Rusia.
Presiden Rusia, Vladimir Putin, secara pribadi menyambut kedatangan Vadim Krasikov di bandara.- ***