KoranMandala.com -Dr. Mumuh Muhsin, Wakil Dekan II Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Padjadjaran, menekankan pentingnya mereinterpretasi dan mereaktualisasi nilai-nilai budaya Sunda agar tetap relevan dengan zaman modern.
Menurutnya, pemaknaan dan implementasi nilai-nilai tersebut perlu disesuaikan dengan konteks kekinian, namun tanpa mengubah esensi budaya itu sendiri.
“Kita perlu mereinterpretasi dan mereaktualisasi pemaknaan dan implementasinya,” ujar Dr. Mumuh kepada wartawan, Minggu 5 Desember 2025.
Renstra Unpad Pastikan Pemajuan Kebudayaan Sunda Lewat Seni dan Riset
Dr. Mumuh mengapresiasi langkah Pak Dedi Mulyadi yang berupaya membangun Jawa Barat dengan berlandaskan jati diri Sunda. Ia menilai sebagai bagian dari etnis Sunda, masyarakat Sunda memiliki kepentingan subyektif agar budaya dan nilai-nilai Sunda tetap lestari.
Namun, Dr. Mumuh mengingatkan agar masyarakat tidak terjebak pada simbol-simbol budaya yang hanya tampak di permukaan, seperti mengenakan ikat Sunda atau pakaian tradisional seperti pangsi dan kabaya. “Tampilan simbolis itu bagus, tapi jangan berhenti di situ. Kita harus melanjutkan dengan merealisasikan esensi budaya Sunda dalam kehidupan sehari-hari,” tambahnya.
Ia juga menegaskan, banyak negara maju yang berhasil dengan tetap memelihara nilai-nilai budaya asli mereka, seperti Jepang, Korea Selatan, dan Tiongkok, meskipun mereka terbuka terhadap nilai positif dari budaya Barat. “Mereka tetap teguh pada nilai-nilai budaya leluhur mereka,” ujarnya.