KoranMandala.com -Gubernur terpilih Jawa Barat, Dedi Mulyadi, berkomitmen untuk menjalankan pemerintahan yang efisien demi memenuhi kebutuhan publik. Ia menegaskan pentingnya efisiensi anggaran sebagai langkah awal untuk menjawab berbagai permasalahan mendesak di Jawa Barat.

Dengan pertimbangan itu pula sosok yang kerap disapa KDM itu tak akan membentuk Tim Transisi diawali pemerintahannya bersama Erwan Setiawan.

“Anggaran harus fokus pada kebutuhan publik. Saat ini masih banyak irigasi dan jalan rusak, sampah menumpuk, dan sekolah yang tidak mampu menampung seluruh siswa hingga tingkat SMA,” kata Dedi usai penetapannya sebagai Gubernur Jawa Barat oleh KPU, Kamis 9 Januari 2025.

Dedi Mulyadi Ajak Wujudkan Mimpi Jawa Barat Gemah Ripah Repeh Rapih

Selain itu, ia menyoroti buruknya layanan kesehatan di provinsi ini. “Puskesmas belum memadai, antrean operasi di rumah sakit bahkan bisa mencapai enam bulan. Ini tidak bisa dibiarkan,” tegasnya.

Dedi menjelaskan bahwa efisiensi anggaran dimulai dari penyederhanaan jumlah pihak yang terlibat dalam pengelolaan anggaran. Menurutnya, semakin banyak pihak yang dilibatkan, semakin besar potensi pemborosan.

“Tidak ada penyusunan anggaran di luar perangkat kerja Gubernur dan DPRD. Semua harus terfokus, terukur, dan langsung menjawab kebutuhan masyarakat,” ujarnya.

Ia juga mengingatkan bahwa aspirasi masyarakat dapat disampaikan melalui partai politik atau perangkat daerah yang bersifat teknis. “Tidak perlu ada campur tangan pihak luar, agar kebijakan tetap efektif dan efisien,” tandas Dedi.




Sumber:

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Penulis

PT MANDALA DIGITAL MEDIA
Jl. Waluh No 12, Malabar,
Kecamatan Lengkong,
Kota Bandung, Indonesia

bisniskoranmandala[at]gmail.com

Exit mobile version