KoranMandala.com -Mantan Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol. (Purn) Anton Charliyan, menyuarakan keprihatinannya terhadap kondisi candi-candi di Jawa Barat. Menurutnya, situs-situs bersejarah ini tidak hanya terabaikan, tetapi juga rawan kehilangan nilai sejarahnya karena kurangnya perhatian dari pemerintah dan masyarakat.
“Jangankan direkonstruksi ulang atau diteliti sejarahnya, candi-candi ini sekarang dibiarkan terbengkalai tanpa perawatan,” ujar Anton, yang akrab disapa Abah Anton, dalam keterangannya, Minggu 12 Januari 2025.
Abah Anton Charliyan Dampingi Dedi Mulyadi Saksikan Quick Count di Gedung Pakuan Subang
Candi Bojong Emas Jadi Sorotan
Salah satu yang menjadi perhatian Abah Anton adalah Candi Bojong Emas di Solokan Jeruk, Kabupaten Bandung. Ia menyoroti tidak adanya pengamanan dasar seperti pagar di sekitar situs tersebut.
“Tanpa pagar, situs ini sangat rawan dicuri oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab,” katanya.
Abah Anton juga mengungkapkan bahwa banyak batu candi yang hilang. “Dulu masyarakat bilang ada ratusan batu, sekarang hanya tersisa 20,” ujarnya prihatin.
Menurutnya, hingga kini belum ada penanganan serius dari pemerintah daerah untuk melindungi candi tersebut.
Bangsa Besar Menghargai Sejarah
Abah Anton mengingatkan pentingnya melestarikan sejarah bangsa sebagai identitas dan kebanggaan nasional.
“Bangsa besar adalah bangsa yang menghargai sejarahnya,” tegasnya.
Ia meminta instansi terkait, termasuk peneliti dan pemerintah, untuk segera mengambil langkah konkret dalam melindungi situs-situs bersejarah di Jawa Barat.
Candi Sebagai Warisan Budaya
Candi adalah simbol warisan budaya bangsa yang memiliki nilai sejarah, seni, dan arkeologi tinggi. Meski beberapa candi seperti Candi Bojongmenje dan Batujaya, telah ditemukan sejak puluhan tahun lalu, banyak yang dibiarkan terbengkalai tanpa perawatan.
Fenomena ini menjadi ironi di tengah upaya pelestarian budaya nasional. Tanpa perhatian dan perlindungan yang memadai, warisan sejarah ini terancam hilang dan terlupakan.