Minggu, 2 Februari 2025 21:33

KoranMandala.com -Modernisasi dan industrialisasi adalah keniscayaan zaman. Namun, keduanya tidak boleh menghilangkan budaya lokal, terutama warisan leluhur Sunda.

Mantan Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol (Purn) Anton Charliyan, menyampaikan hal itu kepada wartawan pada Minggu, 2 Februari 2025.

“Wawasan orang Sunda harus global, tapi hati tetap lokal,” ujar Anton, yang akrab disapa Abah Anton.

Prihatin Kondisi Candi di Jawa Barat, Anton Charliyan Minta Perhatian Pemerintah

Menurutnya, kemajuan teknologi tidak boleh membuat orang Sunda tercerabut dari akar budaya dan bahasanya.

“Sering kali kehancuran bangsa dimulai dengan hilangnya budaya dan jati dirinya,” kata Abah Anton.

Sebaliknya, bangsa yang kuat adalah mereka yang mempertahankan budayanya sebagai identitas nasional.

“Bagaimana menghancurkan bangsa? Hancurkan budayanya terlebih dahulu,” tegasnya.

Abah Anton menyinggung perlawanan Bangsa Aceh yang dipatahkan melalui strategi Snouck Hurgronje.

“Mindset orang Aceh diubah, sehingga kekuatannya melemah,” ujarnya.

Ia menegaskan, bangsa yang ingin tetap tegak harus memulai pembangunan dari aspek budaya.

Sebagai contoh, Jepang bisa maju berkat Restorasi Meiji yang tetap mempertahankan akar budayanya.

“Mengembangkan budaya daerah bukan etnosentrisme, melainkan memperkuat budaya nasional,” pungkasnya.




Sumber:

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Penulis
Exit mobile version