KORANMANDALA.COM – Kaki, satu diantara bagian tubuh yang seringkali disepelekan, baik dari segi perawatan maupun kesehatan.
Namun, kaki yang sehat dan terawat akan menjadi aset yang berharga di kehidupan sehari-hari.
Nah, satu diantara masalah umum yang sering menimpa kaki, yaitu kulit kaki pecah. Kondisi ini disebabkan oleh kekeringan dan penumpukan sel kulit mati.
Dilansir Koran Mandala dari YouTube dr Saddam Ismail, berikut cara mengatasi masalah kulit kaki pecah-pecah.
Baca juga: Diam-Diam Syahrul Yasin Limpo sudah Diperiksa Dirreskrimsus Polda Metro sebanyak 4 Kali Kasus Dugaan Pemerasan
1. Pijat dengan Minyak
Satu diantara cara efektif untuk mengatasi kulit kaki pecah yaitu dengan memijat secara perlahan menggunakan minyak.
Contohnya, minyak kelapa, minyak zaitun dan minyak almond yang kerap menjadi pilihan utama dalam mengatasi kulit kaki pecah.
Baca juga: Link Live Streaming Kualifikasi Piala Euro 2024: Kroasia vs Turki
2. Oles dengan Pelembab
Menggunakan pelembab menjadi alternatif minyak untuk mengatasi kulit kaki pecah. Caranya oles secara teratur untuk mencegah kekeringan.
Pelembab yang direkomendasikan oleh dr Saddam Ismail diantaranya lidah buaya, shea butter, atau jelly untuk hasil yang optimal.
Baca juga: Berselingkuh dengan Dinar Candy, Istri Sah Ko Apex Ungkap Kebaikan Sang Suami: Ada Sisi Baiknya
3. Gosok dengan Batu Apung
Penggunaan batu apung bisa mengatasi kulit kaki pecah dan cara mengaplikasikannya secara hati-hati.
4. Oles dengan Keratolitik
Jika kulit kaki mengalami penebalan atau penumpukan sel kulit mati, gunakan produk yang mengandung bahan keratolitik seperti aha atau urea.
5. Lulur dengan Oatmeal
Caranya campurkan oatmeal dengan minyak zaitun atau minyak almond untuk membuat racikan. Kemudian oles pada kulit kaki selama 30 menit.
Oatmeal tidak hanya untuk sarapan, namun juga dapat mengangkat sel kulit mati dan memberikan kelembapan.
Perawatan kulit kaki yang tepat menjadi langkah penting guna menjaga kesehatan dan kenyamanan.
Demikian, cara mengatasi masalah kulit kaki pecah-pecah menurut dr Saddam Ismail. (ana/ekp)