KORANMANDALA.COM – Cegukan sering dialami oleh bayi, termasuk bayi baru lahir, dan sering kali membuat para ibu khawatir. Namun, cegukan pada bayi umumnya tidak berbahaya dan bisa menunjukkan bahwa bayi dalam keadaan sehat dan berkembang dengan baik.

Cegukan pada bayi bisa terjadi beberapa kali dalam sehari dan berlangsung selama lebih dari 10 menit. Penyebab utamanya adalah kram pada diafragma, otot yang memisahkan rongga dada dan perut di bawah tulang rusuk.

Kram ini disebabkan oleh kontraksi otot diafragma yang tiba-tiba dan tidak disengaja, yang menyebabkan pita suara tertutup rapat dan memicu cegukan dengan suara “hik”.

BACA JUGA: BOOYAH! 13 Daftar Akun Free Fire Sultan Gratis Belum Terpakai 4 Juli 2024, Ada Ribuan Diamond dan Skin Keren

Ada beberapa faktor pemicu cegukan pada bayi, di antaranya;

Sistem pencernaan bayi yang belum matang, menyebabkan asam lambung mudah naik ke kerongkongan.

Bayi menyusu atau minum terlalu banyak, sehingga perutnya kembung.

Bayi makan terlalu cepat atau menelan banyak udara saat makan, menyebabkan penumpukan gas di perut.

Bayi terlalu banyak menangis, sehingga udara terperangkap di perut.

Bayi diberi makanan dengan suhu yang berbeda dalam waktu singkat, seperti sereal hangat setelah susu dingin.

Bayi mengalami gangguan pencernaan.

Bayi sensitif atau alergi terhadap makanan atau kandungan dalam susu formula.

Cara Mengatasi Cegukan pada Bayi

Meskipun cegukan biasanya hilang dengan sendirinya, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi cegukan pada bayi:

Membuat bayi sendawa setelah menyusu:
Gendong bayi dalam posisi tegak dengan dagu di atas pundak dan topang badannya. Usap atau tepuk punggung bayi dengan lembut sampai ia bersendawa. Ini dapat mengurangi risiko cegukan.

Memberikan susu secara perlahan:
Cegukan sering terjadi karena bayi menyusu atau makan terlalu cepat. Beri susu atau makanan dengan perlahan, dan hentikan pemberian jika bayi cegukan untuk mencegah tersedak.

Mengubah posisi pemberian susu:
Jika biasanya menyusui bayi dalam posisi berbaring, cobalah menyangga kepala bayi dengan bantal agar posisinya lebih tinggi dari perut. Ini dapat mengurangi jumlah udara yang masuk ke perut.

Memberikan empeng:
Gerakan menghisap empeng dapat membantu diafragma bayi rileks dan menghentikan cegukan.

Untuk mencegah cegukan, pastikan bayi dalam keadaan tenang saat menyusu atau makan, jangan bermain setelah makan, jaga posisi bayi tegak selama 20-30 menit setelah makan, dan berikan susu atau makanan secukupnya.

Jika cegukan terus terjadi dan mengganggu makan atau tidur bayi, membuatnya rewel, muntah, atau tampak sesak napas, segera bawa bayi ke dokter.- ***

Sumber:

Editor: Eka Purwanto

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Exit mobile version