KORANMANDALA.COM – Sebuah rekaman video dua perempuan diarak warga tanpa busana di wilayah Manipur, India, viral belakangan ini. Tak cuma diarak, kedua perempuan tersebut diduga mendapatkan tindakan pelecehan seksual oleh massa.
Dalam laporan Al Jazeera, tindakan arak-arakan dua perempuan tanpa busana itu, dilakukan oleh etnis Meitei. Dua perempuan yang diarak itu, kata Al Jazeera, berasal dari kelompok Kuki atau etnis rival dari Meitei.
Al Jazeera melaporkan, tindakan mengerikan itu dipicu oleh gugatan etnis Meitei meminta pekerjaan publik.Selain itu, etnis Meitei juga berkesempatan mendapatkan hak kepemilikan tanah di beberapa tempat.
Gugatan itu justru menimbulkan amarah etnis Kiku. Hal itu direspon etnis Meitei dengan tindakan, seperti mengarak dua perempuan tanpa busana tadi.
Etnis Kiku punya ketakutan, jika langkah afirmatif pemerintah untuk etnis Meitei, dapat menggerus hak tanah kelompoknya.
“Ketakutan lama bahwa mereka mungkin juga diizinkan untuk memperoleh tanah di daerah yang saat ini dicadangkan untuk kelompok suku (Kiku),” tulis Al Jazeera.
Pelaku Teridentifikasi
Pihak berwenang telah mengidentifikasi pelaku pelecehan seksual dua perempuan di Manipur, bernama Khuirem Herodas.
Laporan Al Jazeera menuliskan, Khuirem telah ditangkap pada Kamis, 20 Juli 2023 dan ditahan selama beberapa jam.
Kepala Menteri Negara Bagian, Nongthombam Biren Singh mengancam akan menjatuhkan hukuman mati, bagi pelaku yang terbukti melakukan tindakan kejahatan terhadap etnis Kiko.
“Kami akan memastikan bahwa tindakan tegas akan diambil untuk semua pelaku, termasuk mempertimbangkan hukuman mati,” katanya dikutip Al Jazeera.(*)