BANDUNG, KORANMANDALA.COM
Update tabrakan KA Turangga , dengan KA lokal Bandung Raya yang terjadi di Km 181+700 petak jalan antara Stasiun Haurpugur-Stasiun Cicalengka pada Jumat pukul 06.03 WIB masih menyisakan trauma bagi penumpang, dan pertanyaan bagi masyarakat.
Tabrakan KA Turangga, di mana menurut informasi, PT KAI sudah membentuk tim untuk melakukan penyelidikan sebagai upaya mencari penyebab bagaimana peristiwa itu bisa terjadi? Sebuah sumber mengatakan bahwa PPKA Stasiun Cicalengka dan Haurpugur serta petugas PPKP sedang dimintai keterangan.
Seorang penumpang bernama Yahya (36) yang sudah bertahun-tahun menggunakan KA Bandung Raya mempertanyakan mengapa bisa terjadi tabrakan. “Saya sudah bertahun-tahun menggunakan KA lokal itu aman-aman saja,” katanya.
Kalau kemudian sekarang muncul dari sejumlah pengamat yang mengatakan bahwa lantaran rel tunggal, Yahya mempertanyakan mengapa baru kali ini terjadi kecelakaan. “Rel tunggal ini sudah ada sejak lahir, tetapi setahu saya baru kali ini terjadi,” katanya.
BACA JUGA: KNKT Selesai Investigasi Tabrakan KA Turangga, Begini Hasilnya
Seperti diberitakan, kronologi peristiwa nahas tersebut berawal pada pukul 05.46 WIB ketika PPKP menetapkan persilangan Ka 350 (CL Bandung Raya) dengan Plb 65 (Turangga) di Stasiun Haurpugur. PPKP adalah Pengendali Perjalanan Kereta Api Terpusat. PPKP yaitu petugas yang bertugas melakukan pengendalian perjalanan Kereta Api secara terpusat dengan menggunakan alat komunikasi di wilayah pengendaliannya.
Sementara PPKA adalah petugas pengatur perjalanan kereta api. PPKA terdapat di setiap stasiun termasuk saat kejadian, ada PPKA Stasiun Cicalengka dan PPKA Stasiun Haur Pugur.
Sebelum kejadian, menurut informasi, petugas PPKP sudah memberitahu PPKA Cicalengka maupun Haur Pugur bahwa persilangan antara KA Turangga dengan KA Lokal Bandung Raya dilakukan di Stasiun Haur Pugur. Dari arahan PPKP itu kemudian pada pukul 05.49 WIB PPKA Cicalengka mengkontak PPKA Haurpugur untuk meminta Aman Blok ke Haurpugur dengan menggunakan Telepon Antar Stasiun, Tetapi Tidak di Angkat oleh PPKA Haurpugur.
Meskipun belum menerima jawaban dari Haurpugur, PPKA Cicalengka memberikan tanda aman blok untuk Plb 65A (Turangga) sehingga pukul 06.01 WIB PPKA Cicalengka melaporkan lewat radio WS untuk Plb 65A (Turangga) langsung Cicalengka.
Celakanya sekitar pukul 05.55 WIB PPKA Haurpugur justru memberangkatakan Ka 350 karena melihat arah panah blok ke Cicalengka sudah aman. Ada kealpaan dari petugas Haurpugur karena petugas PPKA ini, usai memberangkatkan tidak membikin laporan ke PPKP
Tepat, sekitar pukul 06.03 WIB menerima laporan jika telah terjadi kecelakaan tabrakan antara KA Turangga dengan KA 350 (CL Bandung Raya) di Km 181+700 jalan antara Stasiun Haurpugur-Stasiun Cicalengka, Bandung.
Insiden nahas ini pun menewaskan setidaknya empat orang, diantaranya Masinis, Assisten masinis, pramugara KA Turangga dan petugas KA.
KAI sempat menyampaikan permohonan maaf atas terganggunya pelayanan KA dan akibat insiden ini, jalur rel antara Haurpugur-Cicalengka untuk sementara tidak dapat dilalui hingga proses evakusi bangkai kereta selesai dilakukan.
BACA JUGA: Terungkap, Petugas PPKA Diduga Penyebab Tabrakan KA Turangga
SIAPA BERTANGGUNGJAWAB
Koranmandala.com sebelumnya sempat mewawancarai seorang pensiunan petugas PPKA yang berdinas lebih dari 20 tahun di PT KAI. Pensiunan bernama Sandi ini mengatakan secara kasat mata ada beberapa unsur yang menjadi penyebab tabrakan kereta api.
Yang pertama adalah petugas PPKA yang mengatur perjalanan kereta api, yang kedua masinis yang menjalankan kereta api dan ketiga adalah petugas PPKP. Kalau melihat kronologi kejadian, Sandi menduga petugas PPKA baik dari Stasiun Cilangka dan Haurpugur ikut bertanggungjawab.
Petugas PPKP sudah menetapkan bahwa persilangan kedua KA di Stasiun Haurpugur, tetapi mengapa petugas PPKA Haurpugur mengubah dengan memberangkatkan KA Bandung Raya menuju Cicalengka. Sedangkan petugas PPKA Cicalengka karena sudah merasa memberitahu PPKA Haurpugur meski belum dijawab, tetap memberi tanda aman kepada masinis KA Turangga untuk melaju melewati stasiun Cicalengka tanpa harus berhenti.
“Menurut saya di sini masalahnya. Kalau melihat unsur masinis kayanya keduanya sudah sesuai prosedur. Jadi tim penyelidik harus fokus ke petugas PPKA dan PPKP,” ujar Sandi.
Sementara Tim KNKT sudah menyelesaikan pengumpulan data di lokasi kejadian. KNKT juga akan melanjutkan pemeriksaan saksi-saksi sehingga bisa mendapat kesimpulan terjadinya kecelakaan.