Kereta Cepat Jakarta Bandung – Pakar Kebijakan Publik Agus Pambagio mengaku sempat berbicara langsung dengan Presiden Jokowi pada tahun 2016 terkait rencana pembangunan KCJB
KORANMANDALA.COM – Seperti diberitakan sebelumnya, bahwa pemerintah Indonesia terjerat hutang terkait Mega proyek pembangunan Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) yang berada di bawah naungan PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC).
Atas kondisi terjerat hutang itu pun, tentu mengundang sejumlah pendapat dan pandangan dari para pakar tanah air.
Diketahui, Mega proyek KCJB menemui sejumlah masalah, disamping molor dari target penyelesaian, dikabarkan KCJB pun mengalami pembengkakan biaya.
Bahkan pemerintah China selaku pemberi pinjaman modal, mengaku hanya mau menurunkan suku bunga Mega proyek tersebut dari anggota 4 persen menjadi 3,4 persen per tahun.
Tentu saja, dengan suku bunga tersebut sangatlah berat dipenuhi bagi pemerintah Indonesia.
Terbaru, Pengamat Kebijakan Publik, Agus Pambagio mengatakan bahwa terdapat skema yang salah dalam perencanaan Mega proyek tersebut.
“Dari dulu juga salah, makanya saya bilang terlalu mahal,” kata Agus dilansir dari laman TikTok Goes Arya pada
Bahkan, dikatakan Agus bahwa hal itu sudah ia sampaikan kepada presiden Jokowi, jika nantinya presiden sendiri yang akan repot.
“Karena saya sudah pastikan, saya sudah sampaikan kepada pak presiden, pasti akan ada hal-hal yang membuat pak presiden repot, nah sekarang ini yang terjadi,” ungkapnya.
Agus menegaskan bahwa letak kesalahannya bukan pada pelaksanaannya, namun terletak pada awal hitung-hitungannya.
“Jadi, bukan salah karena sudah jalan lalu salah, enggak, memang dari awal itu itung-itungannya,” tegasnya.
Dia pun membandingkan dengan tawaran dari pemerintah Jepang pada waktu itu yang hanya memberikan suku bunga di angka 0,1 persen.
Namun demikian, dikatakan Agus, bahwa presiden lebih memilih peminjaman modal dari China.
“Ini kan proyek Jepang, lalu diminta paksa oleh pemerintah, diberikan pada China, ini bukan pakai tender ya,” ungkap Agus.
Di sisi lain, Agus mengakui bahwa ide dari pembangunan Mega proyek kereta cepat barawal atas dasar kemauan Presiden Jokowi.
Hal itu terungkap saat Agus menanyakan terkait ide pembangunan Mega proyek kereta cepat kepada presiden Jokowi saat dia dipanggil oleh Presiden Jokowi, pada 16 Mei 2016 kala itu.
“Itu ide saya mas, karena untuk menjadi bangsa yang besar, kita harus mempunyai teknologi tinggi, dan saya memilih kereta cepat karena dibantu China, itu waktu saya diajak naik kereta oleh Xin Ping, ini enak sekali, China mau bantu,” kata Presiden Jokowi kepada Agus Pambagio, waktu itu.
Bahkan pada waktu itu Agus mengaku jika dirinya sempat menyampaikan dan memberikan masukan kepada Presiden Jokowi bahwa biaya proyek tersebut terlalu mahal.
“Oke pak, tetapi cost nya mahal sekali,” kata Agus kepada Presiden Jokowi.
Namun, pada waktu itu presiden Jokowi diakui Agus mengatakan bahwa biaya tersebut tidak mahal.
“Ndak tenang saja, tidak apa-apa, bisa kita biayai,” kata Presiden Jokowi kepada Agus waktu itu.
Kendati kondisi sekarang terbukti, dikatakan Agus bahwa dirinya mengaku sudah menyampaikan segala sesuatunya kepada Presiden.***