KORANMANDALA.COM – Israel terus meningkatkan serangan dari udara di Jalur Gaza sebagai upaya balasan serangan yang dilakukan oleh Kelompok Hamas. Serangan dadakan tersebut dilakukan pada Sabtu, 8 Oktober 2023, pagi waktu setempat.
Selain meningkatkan serangan, Israel juga menutup distribusi makanan, bahan bakar, air, dan yang lainnya.
Di hari keempat perang, pihak Israel dikagetkan dengan banyaknya penemuan mayat korban serangan dari kelompok Hamas di beberapa kota di wilayah Israel Selatan.
Kelompok Hamas juga telah memberikan peringatan akan membunuh warga Israel yang tertangkap. Hal ini respons dari serangan Israel yang menargetkan warga sipil tanpa adanya peringatan.
Baca Juga: Iran Bantah Ikut Terlibat Perang yang Dilancarkan Hamas ke Israel
Melansir dari APNews, sayap kelompok militan Hamas menyebut akan membunuh seorang sandera jika Israel mengebom wilayah yang dihuni sipil di Jalur Gaza.
Juru Bicara Brigade Qassam Abu Obeida mengatakan, ancaman tersebut dilakukan sebagai respons terhadap serangan udara yang dilakukan Israel di wilayah sipil.
“Kami telah memutsukan untuk mengakhiri hal ini. Kami menyatakan bahwa setiap penargetan terhadap warga kami di rumah mereka tanpa peringatan sebelumnya akan membuat kami mengeksekusi salah satu sandera warga sipil yang kami tahan,” ucapnya.
Baca Juga: Perang Hamas-Israel: Kondisi Kota Tel Aviv Sepi, Warga Sipil Ketakutan
Menteri Luar Negeri Israel memperingatkan Hamas agar tidak menyakiti sandera mana pun yang diambil dari Israel dan ditahan di Gaza. Eli Cohen mengatakan Israel berkomitmen untuk memulangkan para sandera “dalam semangat tanggung jawab bersama.”
“Kami meminta Hamas untuk tidak melukai satupun sandera. Kejahatan perang ini tidak akan dimaafkan,” tambahnya.