KORANMANDALA.COM – Serangan Zionis Israel telah membuat Kepala Biro Al Jazeera Arab di Gaza kehilangan keluarganya. Mereka syahid karena ledakan bom pada Rabu, 25 Oktober 2023.
Wael Dahdouh harus merasakan duka yang mendalam selepas kepergian istri, putra-putri, dan cucunya akibat gempuran serangan udara Zionis Israel.
Jurnalis veteran itu tak kuasa menahan pilu saat mengunjungi Rumah Sakit Martir Al Aqsa di Deir el-Balah untuk melihat jenazah keluarganya.
Kepada media ia menegaskan serangkaian serangan itu sudah jelas ditargetkan terhadap anak-anak, perempuan, dan warga sipil di Gaza.
Baca Juga: Bom Israel Kembali Meledak, Gugurkan Keluarga Seorang Kepala Biro Al Jazeera di Gaza
Kendati begitu, seolah tak mau larut dalam kesedihan, Dahdouh kini kembali berdiri dari keterpurukannya dan masih melanjutkan jihad media.
Melalui akun Instagram pribadinya @wael_eldahdouh, ia mengunggah sebuah video yang menunjukan semangatnya untuk berjuang bersama warga Palestina.
“Meski kesakitan, kesakitan karena kehilangan, dan luka berdarah, kami kembali,” tulis keterangan unggahan yang telah diterjemahkan kedalam Bahasa Indonesia, dikutip Jumat, 27 Oktober 2023.
Baca Juga: Wartawan Wanita di Gaza Menangis, Tak Kuasa Menyaksikan Darah dan Jasad Para Korban Serangan Israel saat Meliput
Dalam video pendek itu, Dahdouh dengan rompi berwarna biru bertuliskan ‘pers’ tampil memberikan pesan psikologis.
“Saya menyadari bahwa terlepas dari rasa sakit dan luka saya yang berdarah, saya harus segera kembali bekerja dan menunjukkan diri di depan kamera kepada semua orang di media sosial. Semoga semuanya tetap sehat, saya mohon semuanya selalu menjaga doa,” kata dia dalam Bahasa Arab.
Dahdouh tidak terlihat mengeluh dalam tayangan unggahannya. Pria paruh baya itu justru terlihat tegar dengan apa yang sedang dialaminya.