KORANMANDALA.COM – Husein Ali Rafsanjani, seorang guru yang sebelumnya mencuat karena mengungkapkan kasus pungutan liar (pungli) di pungli BKPSDM Pangandaran saat mengikuti Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (Latsar) 2021 lalu, kembali menjadi pusat perhatian.Â
Kini dirinya disorot Ridwan Kamil akibat menyebut Mantan Gubernur Jawa Barat itu hanya menjadikan dirinya konten.Â
Awal Mula Kejadian
Kejadian ini berawal dari unggahan reels di Instagram, yang berisi cuplikan wawancara dengan beberapa awak media pada pekan sebelumnya.Â
Dalam wawancara tersebut, Husein menjelaskan alasan pengunduran dirinya sebagai pegawai negeri sipil (PNS), meskipun sebelumnya ia bertemu dengan Ridwan Kamil, yang saat itu masih menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat.Â
Husein menyatakan bahwa dia menginginkan solusi atas permasalahan yang dihadapinya, dan menegaskan bahwa kembali menjadi guru dan tinggal di Pangandaran bukanlah solusi yang memadai baginya.
Pernyataan Lengkap HuseinÂ
“Terima kasih atas upaya yang sudah Bapak RK lakukan, untuk memindahkan saya, walaupun secara pribadi saya tidak meminta. Melainkan hal tersebut dari awal adalah tawaran dari beliau sebagai upaya agar saya tidak keluar dari PNS,” begitu kalimat yang diunggah melalui screenshoot Husein pada Selasa, 5 Desember 2023.Â
Husein turut mengutarakan permohonan maafnya, lantaran menolak menjadi asisten Bupati Pangandaran.Â
“Karena dari awal cita-cita saya dan passion saya adalah Sebagai tenaga pendidik/guru,” ucapnya.Â
Husein menulis, dari awal sudah mengirimkan surat pengunduran diri ke Pemerintah Kabupaten Pangandaran.Â
“Setelah berita saya Viral, Pa Emil mengundang saya ke Gedung Sate dan menawarkan saya pindah ke Provinsi,
untuk mengajar dan meminta saya untuk mengurungkan niat saya mengundurkan diri dari PNS,” kata Husein.Â
“Di hari yang sama saat bertemu Pa Emil, saya mendapat panggilan untuk Wawancara di salah satu sekolah swasta di Kota Bandung, dan di moment itu saya memilih untuk bertemu Pak Ridwan Kamil karena saya punya harapan dan kepercayaan besar kepadanya,” ujarnya.Â
Ia menuturkan, sebelum ia akan kuliah S2, banyak pihak yang mendorong untuk melanjutkan pendidikan.Â
“Salah satunya Pa Gubernur melalui ajudannya. Saya Secara pribadi Sudah mengusahakan mencari beasiswa, tetapi terkendala oleh persyaratan yang harus melampirkan surat izin belajar dari instansi saya bekerja,” imbuhnya.Â
“Sedangkan status saya kala itu tidak ada kejelasan sebagai PNS di instansi mana pun, karena di Pemkab pangandaran nama saya sudah di rekomendasikan mutasi ke Provinsi. Jadi tidak diberi surat rekomendasi oleh pemkab, maka dari itu saya meminta surat izin dari Pemprov Jawa Barat, ” paparnya.Â
Namun, kata Husein, Pemprov Jabar belum ada kejelasan. Ia coba menghubungi Ridwan Kamil dan ajudannya.Â
“Karena respon dari ajudan Pak Gubernur RK dan ajudannya terlampau lama, sampai pendaftaran beasiswa ditutup. Jadi saya tidak bisa mendaftar beasiswa, maka dari itu dari pihak Pak Emil menawarkan untuk membayarkan uang kuliah semester satu dan saya ucapkan terima kasih,” ujar Husein.Â
Disinggung postingan yang sempat ia unggah, Husein mengatakan, ia tidak pernah meminta untuk dipindahkan, karena niat saya diawal hanya ingin mengundurkan diri dari ASN.
“Tetapi bapa yang meminta saya untuk tetap di ASN dan menawarkan untuk pindah dari pemkab ke Provinsi tetap
sebagai pengajar. Apalagi jika saya tau beliau mengupayakan saya pindah ternyata akan melanggar aturan, tentu saya tidak akan menerima tawaran Bapak RK dari awal,” ujar Husein.
Respons Ridwan Kamil
Pernyataan ‘hanya dijadikan konten’ ini disesalkan oleh Ridwan Kamil.
Ridwan Kamil merespon pernyataan tersebut dengan menyayangkan sikap Husein, terutama karena hal tersebut dilakukan di tengah acara kampanye.Â
RK soroti dalam video itu, Husein tengah melakukan wawancara dengan beberapa orang dalam kerumunan yang ada di belakangnya mengenakan kaos ‘AMIN’.