KORANMANDALA.COM – Berikut ini profil dan biodata Dandhy Dwi Laksono, sutradara film dokumenter ‘Dirty Vote’ yang tengah viral di media sosial gara-gara bongkar dugaan kecurangan Pemilu 2024.
Film jurnalisme yang mengungkap data dugaan kecurangan dalam pemilihan umum (Pemilu 2024), Dirty Vote, telah resmi ditayangkan pada hari Minggu, 11 Februari 2024.
Film ini menjadi perbincangan hangat karena mendapat tanggapan positif dan negatif dari publik, terutama karena ditayangkan hanya tiga hari sebelum Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Dirty Vote menampilkan tiga ahli hukum tata negara, yakni Zainal Arifin Mochtar, Bivitri Susanti, dan Feri Amsari.
Baca Juga : Bukan Cuman Dirty Vote, Inilah 7 Rekomendasi Film Garapan Dandhy Dwi Laksono
Sutradara film ini adalah Dandhy Dwi Laksono yang sebelumnya telah menciptakan film dokumenter bernama Sexy Killer.
Dandhy Laksono adalah seorang jurnalis yang lulus dari Universitas Padjadjaran (Unpad) dengan jurusan Hubungan Internasional.
Pada tahun 2007, ia mengikuti program pendidikan non-formal di Ohio University Internship Program on Broadcast Journalist Covering Conflict di Amerika Serikat.
Baca Juga : SOSOK Dosen Universitas Andalas, Feri Amsari yang Muncul di Film Dirty Vote, Tembus 6 Juta Penonton
Tahun berikutnya, ia mengikuti pelatihan di British Council Broadcast Program di London, Inggris.
Sebagai seorang jurnalis investigasi, Dandhy telah lama berkarir dalam industri jurnalisme.
Selain menulis, ia juga aktif dalam menyampaikan kritik melalui film dokumenter, termasuk Dirty Vote.
Baca Juga : Disebut Tak Netral di Pilpres oleh Tokoh dalam ‘Dirty Vote’, Polri Beri Penjelasan Begini
Namun, selain Dirty Vote, Dandhy sebelumnya telah menjadi kontroversi karena merilis film dokumenter berjudul Sexy Killer.
Film tersebut mengungkap keterlibatan pemilik saham perusahaan dalam proyek-proyek pembangkit listrik yang memengaruhi Pemilihan Presiden 2019.
Perjalanan karier Dandhy Laksono dimulai sebagai seorang reporter pada tahun 1990.
Baca Juga : SOSOK Dosen UGM, Zainal Arifin Mochtar yang Muncul dalam Film Dirty Vote yang Sudah Tembus 1 Juta Viewers
Ia kemudian menjadi konsultan editorial untuk First Media News hingga tahun 2011. Selain itu, ia juga pernah menjadi reporter untuk tabloid dan majalah Warta Ekonomi. Karier Dandhy terus berkembang, termasuk menjadi editor untuk PAS FM Radio dan AHA Digital Lifestyle Magazine.
Selain itu, ia juga pernah menjadi stringer di radio ABC Australia dan aktif di berbagai stasiun televisi seperti SCTV, RCTI, dan lainnya.
Keaktifan Dandhy dalam memberikan kritik melalui jurnalisme telah membuatnya terlibat dalam kasus pada tahun 2019.