0leh: Widi Garibaldi
Mengacu kepada Hukum DM yang diajarkan oleh Soetan Takdir Aalisyahbana, segala sesuatu yang menerangkan itu harus terletak di belakang yang diterangkan, maka frasa “sapu bersih” itu berarti sapunya bersih, alias tidak kotor. Jadi, kalau mau membersihkan ruangan dengan menggunakan sapu yang kotor, hasilnya pasti akan tetap kotor. Karena itu, kalau ingin membersihkan ruangan, gunakanlah sapu yang bersih.
Dalam deklarasi Gerakan Solidaritas Nasional (semacam Projo, organisasi massa pendukung Jokowi) baru-baru ini di Senayan, Presiden Prabowo menegaskan keinginannya untuk membangun pemerintahan yang bersih dari korupsi. Presiden baru RI itu sadar benar bahwa tak ada negara yang bisa maju tanpa pemerintahan yang bersih.
Menyadari tekad Presidennya itu, baru-baru ini Polri mengamankan tak kurang dari 16 orang pejabat di Kementerian Komunikasi dan Digital. Mereka ternyata main mata dengan bandar-bandar judi on line. Tugas mereka yang seharusnya memblokir serta memberangus situs-situs on line, pada kenyataannya justru melindungi para bandar judi itu. Mereka melindungi situs-situs itu sehingga dapat terus beroperasi.
Jutaan anak bangsa menjadi korban. Rumah tangga berantakan, jatuh miskin hingga bunuh diri. Para cukong judi semakin kaya raya, dilindungi para Pejabat negara yang silau dengan penghasilan sekitar 8 miliar rupiah sebulan
Seperti biasa, yang tertangkap adalah pelaksana-pelaksananya belaka. Sedang bandarnya, cukongnya aman tak tersentuh. Padahal pada pemerintahan Jokowi telah dibentuk Satgas di bawah komando seorang Marsekal untuk memberantas judi on line itu.
Aneh bin Ajaib, kinerja Satgas hingga kini tak pernah kedengaran. Sinyalemen bahwa cukong besar judi on line itu adalah seseorang yang berinitial “T” juga tak pernah diperjelas. Semua orang menyatakan tak kenal. Termasuk Presdien Jokowi. Rupanya Satgas menyuruh masyarakat menerka, ibarat menebak isi buah manggis.
Tak Cukup Hanya Seruan
Dua puluh tahun yang lalu, ada seorang yang bernama Saakasvhilli. Laki-laki ini menjadi Presiden negara Georgia (Eropah Timur) untuk 2 priode.Ia menerima warisan negara yang korup. Kira-kira seperti Indonesia.
Satu-satunya cara untuk menyelamatkan negara di Tengah jurang kebangkrutan itu adalah melakukan operasi besar-besaran. Ia nekad memecat ribuah anggota Polisi dan membubarkan beberapa Kementerian. Ia mengangkat anggota Polisi yang masih segar. Dengan semangat baru ia membersihkan negaranya dari kanker parah, korupsi yang meraja lela. Akhirnya, negaranya selamat dari malapetaka.
Lain lagi dengan ICAC Hongkong. ICAC adalah Independent Commission Against Corruption. Semacam KPKnya Hongkong. Pada waktu ICAC dibentuk, Hongkong dipenuhi perbuatan durjana. Segala macam praktik yang dapat dikatagorikan sebagai korupsi, dianggap sebagai hal lumrah. Para Pejabat diperalat. Semua ikut main.
Tidak mengherankan kalau ICAC dianggap sebagai musuh yang hendak mengganggu periuk nasi para Pejabat. Tak dapat dihindari. Dor-doranpun terjadi. Kini, Hongkong termasuk negara terbersih. Bersih dari korupsi.
Bagaimana dengan Indonesia ? Bagaimana dengan Prabowo yang menjadi Presiden ke-8 RI ?
Yang pasti, untuk membentuk pemerintahan yang bersih tak cukup hanya dengan retorika belaka. Dibutuhkan tindakan nyata. Sebagai orang yang baru melangkahkan kakinya sebagai Presiden, Prabowo diberi kesempatan oleh Tuhan YME untuk membersihkan RI dari penyakit yang menjadi musuh rakyat.
Karena itu, gunakan dengan sungguh-sungguh. Sapu bersih para Koruptor. Gunakan Sapu bersih. Kesempatan tak akan datang 2 kali.