Oleh: Toddy Ardiansyah Prabu, Ketua Umum Forum Rakyat Indonesia Unggul
Mengurai Problematika Demokrasi dan Partai Politik
Demokrasi Indonesia, yang telah melewati berbagai tantangan, kini menghadapi persoalan mendasar dalam menjalankan prinsip-prinsip demokrasi substantif. Dalam pandangan Doktor Affan Sulaiman, seorang pakar ilmu pemerintahan dan politik Universitas Padjadjaran, keberlangsungan partai politik di Indonesia sangat ditentukan oleh dua hal utama: demokratisasi internal partai dan kemampuannya menjaga stabilitas politik nasional.
Namun, tantangan ini tidak berhenti di situ. Sebagai Ketua Umum Forum Rakyat Indonesia Unggul, saya menambahkan bahwa partai politik juga harus mampu beradaptasi terhadap perubahan zaman, memprediksi tantangan masa depan, dan menghadirkan visi yang jelas untuk menyejahterakan rakyat. Selain itu, transparansi pendanaan partai menjadi krusial untuk menciptakan kepercayaan publik yang lebih kuat terhadap institusi politik.
Pilkada Langsung dan Masa Depan Demokrasi
Dalam konteks pemilu, pelaksanaan pilkada langsung oleh rakyat mencerminkan semangat reformasi demokrasi. Pilkada langsung memungkinkan rakyat menjadi pemegang kedaulatan tertinggi, memastikan bahwa kepala daerah yang terpilih memiliki legitimasi langsung dari masyarakat.
Sebaliknya, pilkada melalui DPRD berpotensi mengabaikan prinsip demokrasi tersebut. Proses ini lebih mengutamakan kepentingan politik partai dan elite, yang dapat mengarah pada politik transaksional dan mengurangi peran rakyat dalam menentukan pemimpin mereka. Sistem ini juga mengerdilkan semangat reformasi dan partisipasi masyarakat yang telah diperjuangkan selama ini.
Prinsip Negara Hukum: Politik Harus Tunduk pada Hukum
Sebagai negara hukum, Indonesia harus menjunjung tinggi adagium “Politiae Legius Non Leges Politii Adoptandae”—politik harus tunduk pada hukum, bukan sebaliknya. Prinsip ini menggarisbawahi pentingnya keseimbangan antara kekuasaan politik dan supremasi hukum untuk menjaga keadilan dan integritas demokrasi.
Menuju Indonesia Unggul 2045
Dengan visi Indonesia Unggul 2045, perjalanan demokrasi harus diarahkan pada tujuan menciptakan masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera. Nilai-nilai moral seperti empati, toleransi, dan solidaritas menjadi fondasi untuk membangun bangsa yang kokoh.
Indonesia membutuhkan sistem politik yang berorientasi pada kepentingan rakyat, bukan sekadar kepentingan elite. Demokrasi yang sehat akan menjadi motor penggerak untuk mencapai cita-cita besar Indonesia sebagai negara maju pada tahun 2045.
Pemilu langsung, partai politik yang transparan, dan partisipasi rakyat yang aktif adalah tiga pilar penting yang harus terus dijaga dan diperkuat. Ini adalah tugas bersama seluruh elemen bangsa untuk memastikan masa depan Indonesia yang lebih baik.
Penutup
Refleksi akhir tahun ini menjadi momentum untuk mengurai “benang kusut” problematika demokrasi di Indonesia. Dengan komitmen pada reformasi, transparansi, dan keadilan, kita dapat menyongsong Indonesia yang unggul di tahun 2045. Mari bersama menjaga kedaulatan rakyat sebagai inti dari demokrasi kita.