oleh : DEDI ASIKIN
Sulit menemukan predikat baik , ditinjau dari aspek etika dan kepatutan perilaku , seorang Firli Bahuri.
Hal demikian diucapkan Novel Baswedan mantan penyidik KPK dan Budi Purnomo Harahap ketua Wadah Pegawai KPK .
Mereka bertemu dan ngobrol bareng di vodcast Novel Baswedan, integritas.
Itu terjadi pasca menyebarnya isu pemerasan yang dilakukan oleh pimpinan KPK terhadap Menteri Pertanian, Syachrul Yasin Limpo.
Baca Juga: Usai Bebas dari Penjara, Ammar Zoni Tanggapi Isu Keretakan Rumah Tangganya
Mereka menyebut beberapa pelanggaran etika dan azas kepatutan perilaku Komjen pol misalnya diketahui dua (Firli) bertemu dengan gubernur Papua Lucas Enembe dan Gubernur NTB Tuan Guru Bajang ketika keduanya sedang berperkara di KPK.
Lalu menggunakan pesawat helikopter milik perusahaan swasta untuk kunjungan kerja.
Tapi sayangnya, pelanggaran terhadap pasal 36 UU 30 tahun 2002 tentang KPK itu hanya membuahkan teguran dari Dewan Pengawas.
Baca Juga: Tampilan Motor Matic Suzuki Saluto 125 Semakin Menggoda untuk Dibeli, Bisa Ngacir 62 km untuk 1 Liter!
Kerenanya tak aneh jika hal serupa terulang lagi. Tak ada efek jera.
Sebelumnya dalam konferensi pers tanggal 6 Oktober 23, Firli membantah hal itu. Ia menyebut tak kenal dan tak ada hubungan pribadi dengan SYL.
Firli mengaku hanya tahu dia sebagai menteri (pertanian). Tidak ada yang lain, juga soal tuduhan pemerasan tidaklah katanya didepan para awak media.