Sebelumnya juga praktisi hukum dan pengamat politik Hendardi, berteriak, tidak setuju gugatan itu dibawa ke MK. Sedikit-sedikit ke MK, sedikit sedikit ke MK. Emang MK itu Mahkamah Keranjang sampah ?
Tapi anehnya meski banyak wacana tidak setuju gugatan ke MK, ternyata MK sendiri yang mau jadi keranjang sampah. Buktinya gugatan itu diterima dan dikabulkan meski dengan bahasa akal akalan.
Baca Juga: Lolos Putusan Baru MK, Gibran Rakabuming Dapat Dukungan Jadi Cawapres oleh Warga Kota Bandung
Bagaimana dengan Gibran? Akankah dia nyawapres, memanfaatkan jalan dibuka oom Anwar ? Dengan siapa dia berpasangan ? Prabowo Subianto katanya sudah menanyai kesediannya.
Tapi kan Gibran kader PDI-P, bisa ngamuk banteng ketaton nanti. Belum apa-apa saja, politikus senior PDI-P Panda Nababan sudah berteriak, mengingatkan Gibran agar tahu diri dan punya rasa terima kasih.
Menurut mantan wartawan itu, sebenarnya PDI-P waktu itu, sudah memutuskan akan mencalonkan Teguh Prakosa menjadi walikota Solo. Tapi Jokowi bungkuk bungkuk badan kepada Megawati meminta agar Gibran yang dicalonkan.
Baca Juga: Hakim Konstitusi Saldi Isra Mengaku Heran dengan Keputusan MK: Setting Politik…
Dan itu yang terjadi, Gibran menggeser Teguh sehingga hampir terjadi konflik internal. Kalau sekarang tiba-tiba dia akan jadi Cawapres Prabowo, tidak tahu diri dia, kata Panda.
Politik memang dinamis, meski kadang kadang dramatis, muskil dan mustahil. (*)
Penafian: Opini di atas murni adalah tanggung jawab penulis. Redaksi Koran Mandala hanya sedikit melakukan penyuntingan tanpa mengubah logika dan makna tulisan.