Janjinya tidak berbanding lurus dengan kenyataan.
Masih banyak pula kecaman yang terarah kepadanya. Tuntutan mundur juga terdengar akhir-akhir ini.
Baca Juga: Megawati Soekarnoputri Kepergok Lepas Tangannya dari Gandengan Jokowi, Ngambek Soal Gibran?
Bahkan kekecewaan publik mencapai klimaks ketika dia (Jokowi) sukses membangun dinasti dengan cara kolusi dan nepotisme.
Keputusan Mahkamah Konstitusi yang ketuanya adalah suami adik Jokowi, membuat keputusan yang memungkinkan putra cikalnya Gibran Rakabuming Raka bisa menjadi calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto.
Salah satu reaksi publik adalah mereka dilaporkan ke KPK dengan dugaan kolusi dan nepotisme.
Baca Juga: Presiden Jokowi Soal Dinasti Politik: Semuanya Ditentukan Rakyat
Tapi kadang dibalik itu, ada publik yang terkecoh. Tingkat kepuasan publik masih tinggi. Katanya masih 82 persen.
Sangat mungkin suara puas itu datang dari masyarakat kelas bawah, penerima bansos, PKH dan BLT.
Mereka tak sadar bahwa duit yang diberikan itu duit rakyat juga. Dari pajak atau pendapatan bukan pajak.
Baca Juga: Dilaporkan TPDI ke KPK soal Dugaan Nepotisme, Presiden Jokowi Berikan Tanggapan
Ada pula yang memuji karena dianggap berhasil membangun infrastruktur. Jangan lupa, uangnya boleh pinjam.
Utang kita sekarang sudah lebih dari Rp8 ribu triliun. Menurut banyak ekonom, Oktober 2024 saat dia panggul koper pulang ke Solo, utang yang dia tinggalkan akan mencapai Rp10 ribu ton.