Oleh : Dedi Asikin
Shandyakala itu bahasa Sansekerta. Arti harfiahnya adalah sore hari menjelang magrib (Senjakala).
Ada arti peribaratan, sandekala. Itu ada di tatar Sunda. Dulu emak-emak suka berteriak ” barudak geura ngarampih bisi aya sandekala”.
Maksudnya menyuruh anak anak supaya masuk rumah, takut ada hantu di waktu maghrib.
Arti maknawiyahnya adalah pertanda atau ciri ciri seseorang atau sebuah kekuasaan mendekati hari akhir dan segera selesai.
Baca juga: Isu Reshuffle Kabinet Indonesia Maju, Presiden Jokowi Singkirkan PDIP? Ini Kandidatnya
Dalam konotasi negatif berarti keruntuhan sebuah rezim,dinasti atau pemerintahan.
Dulu tahun 1932 ada drama kolosal yang dicipta sastrawan Sanusi Pane. Judulnya Sandyakalaning Majapahit.
Itu menceritakan akhir kekuasaan kerajaan Majapahit yang pernah berdiri dan berjaya antara tahun 1298 sampai 1538.
Baca Juga: Tak Jadi Cawapres Dampingi Prabowo, Yusril Ihza Mahendra Masuk Reshuffle Kabinet Jokowi?
Masa kejayaannya terjadi pada masa raja Hayam Wuruk (1350-1369) bersama Mahapatih Gajah Mada.
Tapi akhirnya kerajaan itu runtuh akibat perang saudara, serta munculnya kerajaan Islam Demak.
Sesungguhnya Sanusi Pane lewat drama itu ingin menyindir pemerintah kolonial Belanda.