Oleh : Dedi Asikin
KORANMANDALA.COM _ Inilah berita yang paling menarik diujung tahun 2023. Juga diujung hegemoni sebuah rezim.
Tak lain dan tak bukan isu reshuffle kabinet Jokowi secara besar besaran. Isu itu tertangkap dalam sebuah surat yang beredar di media. Isinya beberapa Menteri dan pejabat negara akan diganti.
Menurut Daftar yang ditandatangani oleh Mensesneg Pratikno itu, Menteri Tata ruang/BPN Hadi Cahyanto digantikan Indrayana Murod, Mensekkab Pramono Anung diganti Yandri Susanto, Menkuhkam Laoly diganti Yusril Ihza Mahendra, Mensos Tri Rismaharini diganti Agus Harimurti Yudhoyono, Menpan Abdullah Azwar Anas diganti oleh Ibnu Susilo, Menpora Dito Arjito diganti Ilham Permana, Menteri Investasi diganti Andi Sapran, Menkopolhukam Mahfud MD diganti Hadi Cahyanto, Mendikbudristek Nadiem Makarim diganti oleh Kadarsyah Suryadi, Kepala BIN Budi Gunawan diganti Dudung Abdurahman.
Tentu saja berita ini membuat semua orang tak hanya terkesima, kaget suraget, tetapi juga banyak yang membuat tafsir, sejedutnya isi kepala.
Ada yang menghubungkan dengan masalah politik. Tentu saja lantaran itu memang peristiwa politik. Ketika hampir semua kader PDI-P diberangus, mudah saja mengkanal politikan.
Itu berkait dengan ketegangan hubungan Jokowi vs PDI-P. Sebabnya juga mudah dicerna, akibat Jokowi mendukung pencalonan Sultan Surakarta (Gibran Rakabuming Raka) menjadi Cawapres Prabowo Subianto.
Wajarlah jika kader moncong putih itu kecewa dan marah. Juga mungkin takut kalah. Kawan lama jadi lawan baru. Langkah presiden yang kader PDI-P itu membuat banteng ketaton dan ngamuk.
Sebelumnya ada isu bahwa seluruh menteri yang berasal dari PDI-P akan mundur.
Tapi kabarnya ibu suri (Megawati) tidak setuju. Eh sekarang, malah mereka semua masuk daftar yang direshuffle Jokowi.
Lalala..bahaya tah. Tapi, ternyata itu kabar hoax.
“Tak benar” kata Mensesneg Pratikno.