KORANMADALA.COM Beberapa waktu sebelumnya ada kabar yang beredar, katanya JKW (Jokowi) rindu berat kepada LBP (Luhut Binsar Panjaitan). Dan, katanya pula, JKW sudah menitip pesan agar LBP segera pulang.
Tapi penyakit opung masih menderanya. LBP baru pulang kemarin, semata untuk menghadiri pelantikan mantunya Letjen Maruli Simajuntak menjadi Kasad.
Dalam pelantikan itu LBP sempat bertemu dan bersalam erat dengan pak boss. Tapi besok harinya dia kembali ke Singapura melanjutkan pengobatan.
Mengutip sang mantu Maruli, pastilah amang, belum sehat benar. Sebab sedikit saja simatua merasa sehat pastilah beliau langsung masuk kantor, bekerja.
JKW layak merasa rindu. Bagi boss besar Republik ini, LBP tak hanya anak buah terpercaya, tapi juga sudah jadi sahabat sejak lama. Bahkan mereka terkesan sudah jadi saudara. LBP sangat dekat dengan keluarga JKW.
Anak sulung JKW, Gibran Rakabuming Raka mengaku LBP telah dianggap sebagai role modelnya dalam hal kinerja.
Dia GRR lebih mengagumi LBP dari JKW sang ayah tercinta. Menurut GRR, cara kerja Opung LBP itu, terima perintah, laksanakan dan selesai. Itu yang dia (GRR) kagumi.
LBP dan JKW mulai bertemu dan kemudian bagai lengket perangko, tahun 2008. Seperti diceritakan LBP sendiri, tahun 2007 perusahaannya Toba Sejahtera mendapatkan konsesi hutan untuk dibuat pertambangan batu bara.
Lahan seluas 6 ribu hektar di Kaltim itu berupa hutan yang harus digunduli terlebih dahulu. Yang jadi masalah, kayu hasil penebangan itu bertumpuk.
LBP “lendeng” ke mana kayu itu harus disalurkan. Kebetulan sekali salah satu Direktur Toba Sejahtera (namanya Bambang) mengaku punya teman kuliah di Fak Kehutanan UGM.