Oleh : Dedi Asikin
KORANMANDALA.COM – Riungan grup diskusi Ngadu Bako kemarin dipenuhi ketawa dan canda ria.
Dari mulai senyum dikulum, hahaha bahkan tertawa lepas, ngabarakatak.
Ada beberapa materi yang kami gunem caturkan. Mulai analisa tahun baru 2024, tentang food estate yang dipertanyakan banyak orang, dan tentang debat Cawapres 22 Desember lalu.
Yang hadir, ada Boys Iskandar, Bambang BK, Iwan BTK, Dany Fajar, Weam Asikin, Wisnu Wardhana SH MH, Sultan Syahid dan Cecep Juhanda.
Dalam materi debat Cawapres antara Dr. (HC) Abdul Muhaimin Iskandar, Gibran Rakabuming Raka dan Prof Dr Mahfud MD, yang menarik antara lain ucapan GRR tentang Program makan siang gratis bagi anak-anak sekolah. Tujuan memang baik, menyiapkan generasi emas, menuju Indonesia emas tahun 2045.
Paradigmanya dari manusia yang makannya cukup dan terpenuhi gizinya, akan lahir manusia cerdas dan berkualitas. Gizi yang baik akan membuat otak cerdas. Indonesia akan maju menjadi bangsa yang besar pada tahun emas 2045. Anggarannya masih kata GRR (yang dicatat Weam Asikin) mencapai sekitar Rp. 400 trilyun (tepatnya Rp.464,55 triliun) pertahun. Anggaran sebesar itu untuk memberi makan siang dan susu, mulai TK sampai SMA, untuk anak balita dan ibu-ibu hamil.
Itu merupakan program infrastruktur sosial, tegas GRR.
Ketika ditanya Prof Mahfud, dari mana anggaran itu didapat, menurut GRR jika terpilih paslon 02 itu akan “berburu di kebun binatang”.
Kita akan perluas kebun binatangnya, kita tambah binatangnya dan kita gemukan. Yang dimaksud binatang oleh GRR itu tentulah para pengusaha dan wajib pajak yang akan ditarik pajaknya.
Rasio pendapatan pajak sekarang ini kecil sekali. Deviden dari BUMN saja tahun ini hanya Rp.81,5 trilyun.
Kata Sultan Surakarta itu nanti Pemerintah akan membentuk Badan Penerimaan Pajak. Terpisah dari Kementerian Keuangan, dan langsung dibawah Presiden.