Pemberian makan siang itu, termasuk dalam jaring sosial bukan Infrastruktur sosial. Itu bantuan bukan investasi.
Tapi Nailu maklum, GRR itu politisi bukan akademisi. Politisi itu ngomong dulu, mikir kemudian. Kalau akademisi, yang diomongkan itu hasil pemikiran.
Dalam penilaian teman-teman, GRR itu politisi baru jadi, belum berpengalaman dan belum ditempa berbagai polemik, intrik dan sirik.
Dia mungkin panik karena banyak dituduh orang sebagai politikus dinasti, semata meneruskan jejak langkah sang ayah yang ingin tetap berada pada lingkar kekuasaan.
“Masih bau kencur” ucap Dani Fajar.
“Belimbing sayur” sahut Sultan Syahid.
Ada-ada saja tuh orang orang.
Habis ngomong terus bubar, gak pikir itu kopi dan rokok siapa yang bayar. Rugi bandar.- ***