Oleh : Dedi Asikn
KORANMANDALA.COM – Kompor sudah menyala. Dapur mulai hangat. Hati-hati gas bocor, rumah bisa meledak.
Acara pesta demokrasi mulai menghangat, bahkan memanas. Hingar bingar mulai terdengar.
Kamu curang, kamu yang bermain kasar. Kubu Ganfud (Ganjar Mahfud) meradang dan berang.
Di Sleman seorang relawan meninggal dikeroyok lawan. Di Boyolali 7 relawan masuk rumah sakit, dianiaya tentara.
Lima belas anggota Yonif 408/4 diperiksa Pomdam. Banyak pihak minta mereka dibawa ke ranah hukum. Itu ranah Kasad, kata panglima TNI jenderal Agus Subagiyo.
Ganjar Pranowo usai menengok korban di RS cuma mengeluarkan satu kata bernuansa perintah “lawan !”.
Tim Hukum Paslon 1 menggelar jumpa media. Diungkap berbagai indikasi kecurangan pihak kan, plus ketidak netralan wasit (KPU dan Bawaslu).
Disebutkan jika mereka yang lapor tidak direspon. Tapi jika orang sebelah yang ngomong, wasit buru-buru meniup peluit.
Debat kok nepsong. Sentimen diumbar sementara argumen pergi ke pasar.
Laga didahulukan. Gaya gayaan pake istilah asing. Atau singkatan yang belum baku. Jangankan orang kebanyakan wong lawan debat aja bengong. Dicari di KBBI itu istilah tidak diketemukan.