Apa yang harus dilakukan? tanya raja.
Bercocok tanam selama subur dan sebagai hasilnya dibiarkan dalam bulirnya dan disimpan di dalam lambung sebagai persediaan.
Kemudian akan datang lagi masa hujan dan subur, tanamlah anggur untuk bahan makanan tambahan.
Inti dari uraian di atas terdapat dalam Al Qur’an Surat Yusuf ayat 43-44-47 dan 49.
Ternyata tamsil mimpi yang disampaikan Yusuf itu benar terjadi.
Raja kemudian menjadikan Yusuf sebagai orang kepercayaan dan mengangkatnya sebagai bendahara kerajaan.
Pada saat sedang menjabat itu, saudara saudara Yusuf yang berada di Palestina datang ke Mesir untuk mencari gandum, karena di Palestina juga terjadi kekeringan dan kelaparan.
Yusuf yang tahu bahwa itu saudara saudara yang dulu mencelakakannya, menerima dengan baik. Sama sekali tidak ada dendam di hatinya.
Ketika saudara-saudara itu pulang, selain dibekali gandum secukupnya, juga disertai pesan, jika mau datang lagi, agar diajak serta ayah mereka nabi Yaqub dan adik bungsunya Benyamin.
Itulah watak (budi baik, kejujuran) dan otak (kepintaran) yang dimiliki Yusuf yang sudah diangkat sebagai Nabi Allah. Semua itu berbeda jauh dengan 11 orang saudara sama sama putra nabi Yaqub, cucu nabi Isyak dan buyut nabi Ibrahim.
Nah, kata Wheam, Jokowi kalau mau sukses, ya harus meniru otak dan watak nabi Yusuf itu.
“Tapi sulit,” kata Boys Iskandar.