KORANMANDALA.COM – Mungkin itu canda yang terlalu. Yang over dosis. Tapi gak bahaya ta ?
Teman saya Cecep Juhanda diam-diam memang suka bercanda. Tapi amatiran doang. Bodoranya tak pernah jadi cien. Gak seperti Komeng , Eko atau Parto, bisa kaya raya dengan memelintir perut orang.
Kemarin waktu biasa, kami (Grup diskusi Ngadu Bako) kumpul-kumpul lagi di kedai kopi, dia melempar pertanyaan “konyol”.
Prabowo (Subianto) itu Menteri Pertahanan apa Menteri Pertanahan atau Menteri Pertanian, siiihhhh ?
Soalnya, kata dia, sebagai Menteri Pertahanan masa dia beli pesawat bekas ?
Pesawat itu, dulu oleh pemiliknya Qatar, mau dihibahkan kepada kita. Tapi Menhan (waktu itu) Yuwono Sudarsono menolak. Alasannya biaya pemeliharaannya terlalu berat. Harga pesawat bekas itu sekitar Rp. 1 trilyun sebuah.
Menurut Yusuf Kalla, harga itu kemahalan.
Prabowo bilang pesawat bekas yang masih memiliki kelayakan (terbang dan tempur) diperlukan sambil menunggu pesanan pesawat baru dari Jerman.
Lalu jawaban itu disentil Muhaimin Iskandar, apakah dalam 3 tahun sampai datangnya pesanan pesawat baru itu ada ancaman perang, sampai harus beli pesawat (bekas) dulu ?
Pertanyaan itu dianggap Prabowo sebagai pertanyaan “konyol”, meski kemudian dia (PS) maklum, memang politikus PKB itu tak ngerti apa-apa soal pertahanan.
Yang berikutnya Cecep Juhanda menyoal, silang pendapat, soal rahasia pertahanan, rahasia yang tidak boleh dibuka meski kepada rakyatnya sendiri.
Secara logika dan akal sehat, si Cecep punya pendapat, seharusnya rakyat, pemilik negeri ini dan pemegang kedaulatan, mengetahui apa pun yang dilakukan penyelenggara negara. Cecep mengaku setuju pendapat Mahfud MD.
Cawapres no urut 3 itu berpendapat bahwa masalah Pertahanan itu bukan rahasia negara. Rahasia negara itu ada UUnya tersendiri.
Lagian yang ditanya dalam debat itu cuma soal anggaran pertahanan. Soal mengapa beli pesawat bekas, mengapa banyak tentara masih ngekos dan ngontrak.
“Itu mah bukan rahasia atuh ceng,” kata si Cecep. Itu kan sudah dibuka di Komisi I DPR dalam rapat terbuka. Artinya itu bukan rahasia.
Tapi kata Boys Iskandar dari aspek peraturan perundangan Prabowo benar. Dalam UU No. 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan informasi publik ada pasal yang mengatur adanya informasi yang dikecualikan.
Dengan panjang lebar Boys mengungkap pasal 17 ayat c UU 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan informasi publik,yang boleh tidak diinformasikan (dikecualikan) antara lain :
– informasi tentang inteligen , strategi dan teknik yang berkaitan dengan sistem pertahanan dan keamanan negara,
– jumlah, komposisi, disposisi atau alokasi kekuatan dan kemampuan dalam penyelenggaraan keamanan negara,
– gambar, data tentang situasi dan keadaan pangkalan dan instalasi militer,
– data dan perkiraan kekuatan militer dan pertahanan negara lain yang dapat membahayakan kedaulatan NKRI ,
– dan lain-lain yang berkaitan dengan intelegen negara.
Tapi, sela Sultan Syahid, menurut Yusuf Kalla rahasia yang di dalam negeri (kepada masyarakat) ditutup, malah diketahui oleh intel-intel asing.
Jangan salah, Amerika itu sudah tahu rahasia negara kita. Mungkin, kata Cecep Juhanda lagi, PS itu cocoknya jadi Menteri Pertanahan (Mentah) saja. Dia kan sudah memiliki 340 ribu hektar lahan (HGU) di Kalimantan dan Aceh.
Yah disuruh ngatur ngatur tanah saja. Asal jangan jadi Mentan (Menteri Pertanian).
“Bagaimana bisa jadi Mentan, wong nanam singkong saja kagak becus,” teriak Boys Iskandar yang direspon seketika, ngakak semua peserta diskusi.
Tak ada kata sepakat apa yang pas jabatan untuk bapak PS itu. Wong dia maunya jadi presiden kok.
Tak pusing 3 kali nyalon, keok melulu.
Lalu mereka (kawan kawan itu), bubar tanpa mikirin kopi dan rokok, siapa yang bayar. Biasa, itu mah bagian bandar.- ***