Untuk diketahui Citarum, sungai terpanjang di Jawa Barat (297 km) itu berhulu di lereng gunung Wayang sebelah tenggara kota Bandung (daerah kecamatan Majalaya).
Hutan di sekitar itu sudah rusak akibat penebangan liar. Setelah menata hutan di hulu sungai, kemudian menata aliran di hilirnya.
Ada beberapa belokan tajam yang harus diluruskan, ada batu besar di Parung Halang yang menghambat aliran. Harus dibangun beberapa embung, (water station).
Melakukan pengerukan berkala dan pengelolaan sampah yang baik.
Sampah itu harus diolah bukan dibuang. Sudah ada ilmu dan teknologi pengolahan sampah. Justru jadi energi yang meringankan pengelolaan energi minyak bakar.
Lili Sumantri juga menyebut harus dilakukan koordinasi dan kerjasama dengan Pemerintah Kota Bandung. Katanya ada 14 sungai kecil dari kota Bandung yang airnya plek tumplek (bermuara) dan menjadi beban bagi Citarum.
“Sayang saya tidak mendapat mandat untuk itu” , katanya.
Selain telah berhenti sebagai bupati juga masalah sungai, itu tugasnya Pemerintah pusat. Daerah (Kabupaten dan provinsi) hanya bersifat pembantuan dah konrdinatif saja.
Apapun adanya, tentang Citarum yang tak bisa menjadi harum, dan yang secara berkala setiap musim hujan menimpakan malapetaka.
Sekarang ini pak Lili sudah berpulang ke Rahmatullah (2021). Yang terjadi Bale Endah dan Bandung Selatan masih terus diterjang air banjir. Ratusan rumah dan berbagai bangunan terendam. Ribuan penduduk diungsikan. Bahkan ada beberapa yang harus direlokasi tidak bisa kembali ke rumah asal.