Oleh : Dedi Asikin
KORANMANDALA.COM – Baku serang masih berlangsung antara Hamas (faksi Palestina) di teluk Gaza dengan Israel di Tel Aviv.
Dalam hari ke seratus sejak tanggal 7 Oktober, Hamas melepaskan 500 roket ke Tel Aviv, korban meninggal dunia di pihak Hamas sudah 22.435 orang. Kebanyakan warga sipil, ibu ibu (6.327) dan anak anak ( 8.663).
Sementara yang dirawat di berbagai rumah sakit mencapai 57.035 dan sekitar 7.000 dinyatakan hilang.
Sedang dipihak Israel dikabarkan ada 1.312 meninggal dan 965 luka.
Upaya menghentikan saling bombardir mengalami kesulitan. Himbauan Dewan Keamanan PBB juga tak dihiraukan. Bahkan sasaran bom Israel mulai mendentam di Tepi Barat. Juga mulai merembet dan melibatkan Amerika dan Inggris.
Kedua negara raksasa itu marah kerena kapal mereka disabotase pasukan Houthi yang pro Yaman.
Jika tidak dapat dikendalikan tidak mustahil prediksi beberapa ahli perang itu akan memacu terjadinya perang dunia ke tiga. Indonesia sendiri sudah siap mengirim pasukan ke sana. Tinggal menunggu komando DK PBB.
Di balik kebrutalan, Israel itu memang memiliki kekuatan pertahanan yang lumayan besar. Masuk 10 besar dunia. Israel Aerospace Industri, Refael Advanced System dan Elbet System adalah nama industri pertahanan Israel.
Mereka mengklaim 1,4 % dari produksi persenjataan mereka memasuki pasar global. Tapi jangan salah, semua itu mereka miliki berkat dukungan negara negara besar, seperti Amerika, Inggris, Jerman dan Kanada.
Amerika sendiri, untuk perang terakhir (mulai 7 Oktober 23) saja, telah memberikan bantuan dana sebesar Rp.88 trilyun. Itu belum termasuk peralatan perang seperti pesawat tempur. Bahkan kapal induk yang segera dikirim mendekati Tel Aviv.