Inggris dan Jermanpun, seraya menawarkan dan siap mengirim pasukan dan peralatan perang jika ada permintaan. Itulah keadaan dan gambaran kekuatan Israel sekarang.
Memang jauh berbeda dengan Israel dulu. Ada banyak fakta sejarah yang menunjukkan bahwa bangsa atau bani Israil itu dari sononya mah dikenal sebagai bangsa pengecut dan penakut.
Salah satunya terkisah ketika mereka menolak perintah nabi Musa untuk perang melawan bangsa Arab yang disebut sebagai suku Kan’an yang berada di tanah Palestina.
Ceritra berawal sekitar tahun 1350 sebelum Masehi, setelah nabi Musa diperintah Allah mengawal bani Israil pulkam (pulang kampung) dari Mesir ke Palestina.
Konon ada 600 ribu orang Bani Israel yang berada di Mesir. Jumlah itu belum termasuk keluarga. Tidak ada literasi yang menyebut jumlah seluruhnya. Bisa saja mencapai 2 juta orang.
Kok banyak ? Sebabnya adalah mereka itu sudah berada di Mesir sejak 3150 tahun sebelum Masehi.
Eksodus itu terjadi lantaran di negerinya (Palestina/tanah Kan’an) dilanda kekeringan dan kelaparan.
Mereka migran bersama bapak moyangnya, nabi Yaqub. Di Mesir waktu itu ada nabi Yusuf (salah seorang dari 12 putra Yaqub) yang sedang menjabat bendahara negara Mesir.
Mereka diterima dengan baik. Lalu beranak pinak dan berkembang menjadi bagian dari penduduk Mesir.
Setelah nabi Yusuf wafat, mereka diperlakukan tidak baik dan tidak adil oleh pemerintah (Fir’aun) Mesir. Diperlakukan sebagai budak belian dan harus menjalani kerja paksa.
Ditambah lagi keputusan Fir’aun untuk membunuh setiap bayi laki-laki yang dilahirkan Bani Israel.
Setelah selamat menyeberangi laut merah (ingat kisah tongkat nabi Musa membelah laut) mereka sampai di gurun Sinai. Wilayah itu sudah termasuk wilayah Palestina. Disebutkan juga tanah Kan’an.