Oleh : Dedi Asikin
KORANMANDALA.COM – Ada beberapa hal yang disampaikan Cawapres no urut dua Gibran Rakabuming Raka yang membuat kuda kuda pada nyengir.
Pertama ketika dia nyebut asam folat menjadi asam sulfat. Tak tahu persis saya, apa dia cuma keseleo lidah (slip of tongue) atau salah otak (wrong brain). Yang pasti bukan hanya kuda yang nyengir, tetapi juga politisi senior PDI-P Masinton Pasaribu yang tertawa terpingkal pingkal. Lantas dia mengganti nama putra cikal Joko Widodo itu menjadi Samsul (akronim dari asam sulfat ?).
Lalu, lucu (dalam tanda kutif), berikutnya adalah ucapanya dalam debat Cawapres 22 Desember 23, yang mengaku akan berternak uang di kebon binatang.
“Syamsul” eh maaf, GRR bilang, mau beri makan siang gratis buat anak anak sekolah mulai TK sampai SLA. Anggarannya sudah di urat oret sekitar Rp.400,- triliun (tepatnya Rp.462 trilyun).
Tidak salah memang cuma tidak pas. Agak ribet mendengarnya.
Tekniknya juga tak jelas. Tapi karena ada disebut sebut program itu bisa sekaligus memberdayakan UMKM, mungkin akan menggunakan sistem Bancakan anggaran lah.
Tapi kalau niat itu berbasis untuk membangun sumber daya manusia, seharusnya upaya itu dilakukan dari hulu.
Mau tahu caranya bung Syamsul eh maaf, mas Gibran ? Belajarlah dari orang orang Yahudi.
Jelek-jelek atau jahat jahatnya orang Yahudi, masih ada hal baiknya yang patut ditiru.
Jangan terjebak oleh kata Yahudi. Ada beda antara Yahudi dengan Israel. Yahudi pasti Israel, tapi Israel belum tentu Yahudi.