Oleh : Dedi Asikin (Wartawan Senior, Pengamat dan Aktivis Sosial)
KORANMANDALA.COM – Pemimpin itu silih berganti, datang dan pergi. Setiap orang ada masanya setiap masa ada orangnya.
Momen menjelang berakhirnya sebuah rezim kepemimpinan kadang diasmai shandhiakala. Dulu ada istilah shandiakala ning Majapahit yaitu masa akhir menjelang keruntuhan kerajaan Majapahit tahun 1528.
Setelah berdiri dan berkembang selama 200 tahun. Sanhiakala itu bisa berarti rembang petang. Sore hari menjelang magrib. Di tatar sunda dulu, di sore hari, emak emak suka berteriak “barudak geura ngarampih bisi aya sandekala”. Itu seruan agar anak anak yang masih bermain di luar segera masuk takut ada jurig magrib.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) sandhyiakala itu, warna merah (di langit) di waktu senja.
Sekarang ini, hal serupa mungkin bisa disandangkan kepada Joko Widodo yang tak lain adalah presiden (penguasa) ke 7 Republik Indonesia.
Apapun sebabnya dia sudah memasuki ambang senja. Sudah hampir magrib. Dia harus mengakhiri masa jabatannya. Dia boleh berhenti karena sesuai konstitusi, setelah menjabat 2 x 5 tahun, atau terkena pemakzulan atau desakan masyarakat (people power).
Itu semua merupakan instrumen cara-cara seorang penguasa meninggalkan hegemoni kekuasaannya.
Ada ungkapan melayu, “Gajah mati neninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang, sedang manusia mati meninggalkan nama.
Nama itu bisa harum semerbak atau bisa pula berbau busuk. Tergantung apa yang dia perbuat. Raja adil raja disembah, raja lalim raja disanggah.
Tentang kepemimpinan seorang Joko Widodo atau sering dipanggil Jokowi, kadang ada yang panggil pak lurah, warna kepemimpinannya variabel. Kepribadiannya tak konstan. Berubah rubah.
Ketika awal tampil (2014) dia terlihat baik, sederhana, merakyat dan jujur dengan tampang ndeso dan kadang planga plongo.
Dalam periode pertama (2014-2019) banyak rakyat menilainya baik. Tingkat kepuasan publik bertahan di atas 80%. Tapi belakangan, terutama menjelang akhir jabatan ke 2 (2019-2024) langkah dan tindakannya mulai berubah.