Karena itu, Tuhan menghukum mereka lagi. Tahun 585 SM mereka diserang dan diusir oleh tentara Nebukadnezar dari Babilonia. Dan mereka tercerai berai ke berbagai negara.
Tahun 1776 ada gerakan zionisme. Gerakan yang disponsori Inggris itu mengajak seluruh bani israel dan Yahudi yang tercerai berai kembali ke tanah asal.
Tuhan juga kembali memberi kenikmatan kepada mereka. Mereka dijadikan bangsa yang cerdas dan berhasil dalam ekonomi.
“Hai bani israel, ingatlah nikmatku yang telah aku berikan kepadamu melebihi yang kuberikan kepada ummatku yang lain di alam ini”, (Al Baqarah 47).
Banyak orang Yahudi yang menjadi think thanknya pembangunan ekonomi Amerika Serikat. Selama rentang waktu 1905 sampai 2013 ada 192 orang (23%), Yahudi yang mendapat Nobel Award (hadiah Nobel). Dalam deretan itu ada nama Paul Erlich (kedokteran-1908), Albert Mickelson (Fisika – 1907), Adolf von Beayyer (Kimia – 1905), Tobias Asser (Perdamaian- 1911), Paul von Heyse (Sastra-1910) dan lain-lain.
Soal kemajuan ekonomi, ada catatan, bahwa 5 orang terkaya di dunia tahun 2022 (versi Forbes), adalah orang Yahudi.
Mereka adalah : Larry Ellison dengan kekayaan $102,9 milyar atau setrara Rp.1.515 trilyun. Michael Broomberg $94,5 milyar setara Rp.1.417,5 trilyun, Steve Ballmer $80,7 milyar setara Rp.1.210,5 trilun.
Katanya masih ada janji Allah untuk melaknat lagi bani Israel atas kekejaman, kesombongan dan keangkuhan yang sekarang sedang mereka lakukan.
“Sudah kami penuhi dengan menjadikan mereka orang cerdas dan dengan ekonomi yang baik. Tapi mereka kembali sombong dan melakukan kerusakan di muka bumi. (Al Isra 7).
Dan setelah itu tunggulah janji Allah (yang ke 3), kehancuran mereka. Inallaaha laa yukhliful-miiaad. Sesungguhnya Allah tidak mengingkari janji. Wallahualam.- ***