Oleh : Dedi Asikin (Wartawan Senior, Pengamat dan Aktivis Sosial)
KORANMANDALA.COM – Kemarin saya membaca berita, korban perang Palestina (Hamas)-Israel yang pecah mulai 7 Oktober 23 telah mencapai 27.000 nyawa. Tentulah, yang seraya tergumam dari mulut saya, adalah kalimah, “Inalillahi wainailahi roji’un”.
Kalimah itu tak sekedar ucapan baku, tapi merupakan bagian dari keyakinan seorang muslim. Semua berasal dari Allah dan akan kembali kepadanya.
Tapi dari aspek duniawi , itu adalah korban kekejaman antar manusia. Dapat dipastikan banyak korban tak berdaya dan tak berdosa. Mereka itu kebanyakan perempuan dan anak anak.
Lalu yang jadi pertanyaan, kenapa Tuhan membiarkan orang orang Yahudi/Israel itu begitu kejam ? Mosi Majlis Umum PBB yang meminta sekedar gencatan senjata saja tak dihiraukan. Padahal mosi itu didukung 120 dari 179 negara yang hadir. Sisanya 14 menolak dan 45 abstain.
Ada yang bertanya kenapa Tuhan terkesan mebiarkan kekejaman, kebiadaban keangkuhan dan kesombongan bangsa yang jumlahnya tidak terlalu banyak, sekitar 15,7 juta, ?
Ada firman Tuhan berkait dengan kesombongan orang yahudi itu, “Kamu pasti akan membuat kerusakan di muka bumi. Dan pasti kamu akan membuat kesombongan yang besar (Al Isra 4)”.
Bahkan terkesan Tuhan sesunggunya sayang pada mereka. Kesan itu tentu tidak dapat disanggah begitu saja.
Simak pula firman Tuhan “Kemudian kami berikan kepadamu giliran untuk mengalahkan mereka kembali. Dan kami membantumu dengan kekayaan dan kecerdasan dan keturunan, dan kami jadikan kamu kelompok yang besar”. (Al Isra 6).
Ada pendapat yang sedikit konyol, tapi rasional juga rasanya. Katanya Tuhan itu menggunakan gaya “Hit and Run” dalam menghadapi bangsa Israel/Yahudi.
Ada beberapa maknawi dari prasa Hit and Run itu. Dalam dunia tinju, itu berarti strategi rangkul dan pukul.